Kisah Seniman di Balik Patung Biawak Realistis di Wonosobo

Posted on

Patung biawak di Wonosobo menuai perhatian traveler. Bentuknya mirip dengan aslinya, meski anggarannya minim. Ternyata, ini dia sosok seniman di balik patung itu:

Patung biawak di jalur antarkabupaten Wonosobo-Banjarnegara, tepatnya di Desa Krasak, viral di media sosial. Banyak traveler dibuat terkesima karena bentuk patung itu sangat mirip dengan biawak aslinya.

Ternyata, patung biawak yang sangat realistis itu dibuat oleh Rejo Arianto, seniman asal Wonosobo. Rejo pun mengisahkan proses di balik pembuatan patung biawak itu.

Sebelum membuat patung tersebut, Rejo Arianto mengaku harus membeli dan memelihara biawak hidup terlebih dahulu. Tujuannya tentu saja untuk observasi karakter biawak agar patung yang akan dia buat kelak terlihat realistis.

“Sebelum melakukan pembuatan patung, saya sempat beli dan pelihara biawak. Agar kita tahu karakternya, jadi patung yang dibikin bisa terasa hidup,” kata Ari, sapaan akrab seniman itu, saat ditemui di rumah dinas Bupati Wonosobo, Senin (21/4/2025).

Pria lulusan jurusan Seni Rupa ISI Solo ini mengaku tidak ada kendala dalam membuat patung biawak tersebut.

“Karya seni itu kesulitannya bagaimana karya itu mempunyai roh atau soul. Jadi karya sebagus apa pun jika tidak mempunyai soul atau jiwa menurut saya nol,” ujar dia.

Patung biawak ini merupakan patung ketiga buah karya Ari. Sebelumnya dia lebih banyak melukis, termasuk sejumlah lukisan yang ada di rumah dinas Bupati Wonosobo.

“Kalau untuk Wonosobo, patung ini yang pertama. Kalau dengan yang perorangan ini yang ketiga. Sebenarnya basic saya adalah pelukis,” ucap Ari.

Dia mengaku bangga jika warga Wonosobo banyak yang menyukai patung biawak hasil karyanya.

“Saya cukup bahagia kalau teman-teman dan seluruh-seluruh masyarakat Wonosobo suka. Saya juga ucapkan terima kasih atas dukungan dan doanya kepada semuanya,” kata Ari.

Mengenai biaya pembuatan patung tersebut, Ari menegaskan bahwa hal tersebut tidak menjadi prioritas.

“Saya sampai berpesan pada Pak Bupati, Pak mohon maaf kalau membangun apa nanti jangan besar-besar Pak, anggarannya secukupnya saja,” pungkas dia.

——-

Artikel ini telah naik di

Harus Beli dan Pelihara Biawak yang Asli


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *