Warga di sekitar Cagar Alam Wae Wuul, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dikejutkan dengan kemunculan komodo. Mereka minta pemerintah bangun pagar untuk melindungi keselamatan warga dan siswa.
Komodo-komodo itu semakin sering memasuki permukiman. Reptil raksasa itu berkeliaran hingga ke halaman sekolah dan mengancam pengendara yang melintas di rute Labuan Bajo-kawasan ITDC Golo Mori.
Cagar Alam Wae Wuul berada sekitar 15 menit perjalanan darat ke arah selatan dari Labuan Bajo, yang merupakan habitat komodo di luar Taman Nasional Komodo.
Warga pun meminta pemerintah untuk membangun pagar pembatas di sekeliling Cagar Alam Wae Wuul agar komodo tidak memasuki pemukiman. Warga di kampung yang berbatasan dengan cagar alam itu pernah menjadi korban serangan komodo.
“Pemerintah, entar itu Pemerintah Pusat atau Provinsi harus membangun pagar pembatas Cagar Alam Wae Wuul agar Komodo tidak berkeliaran mengancam keselamatan warga,” kata anggota DPRD Manggarai Barat, Hasanuddin, dilansir infoBali, Mingggu (23/11/2025).
“Kini Komodo masuk ke pemukiman warga, mengancam keselamatan warga. Bahkan, beberapa tahun lalu ada yang terluka diserang Komodo,” ujar pria yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Perindo Manggarai Barat tersebut.
“Pemerintah tak boleh mengabaikan keselamatan warga. Pagar pembatas itu bisa melindungi warga dari ancaman Komodo,” dia menegaskan.
Dia juga mengingatkan bahwa komodo kerap melintas di ruas jalan Labuan Bajo-Golo Mori yang merupakan jalur dengan mobilitas tinggi, baik bagi warga lokal maupun wisatawan menuju kawasan The Golo Mori milik ITDC.
“Komodo juga melintas di jalan Labuan Bajo-Golo Mori. Itu mengancam pengendara,” kata Hasan.
Sebelumnya, warga Kampung Kenari, Sukur Abdullah, juga meminta pemerintah membuat pagar keliling Cagar Alam Wae Wuul. Kampung Kenari berbatasan langsung dengan sisi selatan kawasan tersebut. Ia mengaku ada warga kampung yang pernah diserang komodo.
“Beberapa tahun lalu ada warga di Kampung Kenari yang digigit komodo di kakinya. Kampung kami berbatasan langsung dengan Cagar Alam Wae Wuul,” kata Sukur.
Komodo belum lama ini terlihat berkeliaran di halaman SDI Warloka, Desa Warloka. Reptil bernama ilmiah Varanus komodoensis itu juga muncul di sekitar permukiman sehingga warga ketakutan. Warga berharap pemerintah membangun pagar untuk melindungi siswa.
“Takutnya ada korban manusia. Harapan kami ada bangun pagar tembok keliling biar anak-anak SD tidak panik,” ujar warga Warloka, Riana Farid, Jumat (21/11).
Selain membahayakan siswa, komodo juga mengancam ternak di sekitar sekolah. Hewan purba ini berpotensi masuk lebih jauh ke permukiman. Di ruas jalan Labuan Bajo-Golo Mori, komodo juga kerap melintas dan bahkan ada yang mati terlindas kendaraan.
***
Selengkapnya klik di
