Semenjak perang berkecamuk antara Israel dengan Iran, penerbangan di sekitar kedua negara tersebut terganggu dan banyak pembatalan. Termasuk kekacauan ini juga dialami oleh Dubai.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Dilansir dari Gulf News, Kamis (19/6/2025) dari data Flightradar24 dan FlightAware menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pembatalan penerbangan ke Bandara Internasional Dubai (DXB) pada rute tertentu di luar zona konflik di Timur Tengah. Peningkatan pembatalan ini mengikuti gangguan wilayah udara yang dipicu oleh krisis Iran-Israel yang menyebabkan efek berantai pada jadwal penerbangan di seluruh dunia.
Langkah lain pun dicoba ditempuh maskapai, seperti mengambil rute memutar yang lebih lama, menambah jam penerbangan atau membatalkan penerbangan sepenuhnya untuk menghindari efek domino pada rotasi pesawat dan jadwal awak.
Data pelacakan penerbangan terkini menyoroti peningkatan pembatalan yang tajam pada rute masuk ke Dubai dari negara-negara di luar zona konflik.
Misalnya pembatalan pada layanan masuk dari Pakistan dan India telah meningkat tajam, dengan penerbangan dari Karachi, Lahore, dan Multan dibatalkan sekitar tanggal 7 Juni. Pembatalan ini mencerminkan lonjakan empat kali lipat-dari perkiraan tingkat pra krisis sebesar 5% menjadi sekitar 20% sekarang.
Penerbangan dari Eropa, meskipun tidak terlalu terpengaruh, juga menunjukkan tanda-tanda ketegangan. Rute dari hub seperti Istanbul sekarang menghadapi tingkat pembatalan 5-10%, naik dari biasanya 1-3% menurut tren yang dicatat oleh Flightradar24. Meskipun ini merupakan minoritas dari keseluruhan penerbangan, gangguan tersebut menunjukkan dampak yang meluas ke jaringan lalu lintas udara yang lebih luas.
Meskipun penutupan wilayah udara terkonsentrasi di Iran, Irak, Yordania, dan Israel, hal itu menyebabkan dampak berantai di seluruh rute penerbangan global. Sejak 13 Juni, beberapa maskapai penerbangan telah menangguhkan atau mengalihkan rute penerbangan yang biasanya melewati koridor-koridor penting ini, khususnya di wilayah udara Iran dan Irak, yang berfungsi sebagai jalur utama untuk lalu lintas ke arah barat dan timur antara Asia, Eropa, dan Teluk.
Pesawat yang awalnya menuju rute regional melalui langit tertutup kini ditunda atau ditarik dari layanan, yang mengurangi fleksibilitas armada secara keseluruhan. Hal ini menyebabkan peningkatan pembatalan penerbangan non-regional ke Dubai dari kota-kota yang tidak berada di zona konflik.
Dengan volume perjalanan musim panas yang tinggi dan kapasitas pengalihan rute yang terbatas, maskapai penerbangan memprioritaskan rute jarak jauh atau rute dengan permintaan tinggi, sehingga layanan sekunder-seperti dari beberapa wilayah Pakistan, India, dan beberapa wilayah Eropa rentan terhadap pembatalan.
Jadi, traveler yang menuju UEA dari wilayah-wilayah ini harus memantau penerbangan dengan cermat, dan bersikap fleksibel dalam rencana perjalanan mereka.