Kronologi Pembongkaran Makam Ki Ageng Manggir, Penjelasan Pengurus, dan Fakta Makam Mbah Abdullah

Posted on

Makam Ki Ageng Manggir di Blora hendak dibongkar sejumlah massa dari DPD Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS). Makam itu disangka palsu.

Makam yang berada di Dukuh Manggir, Desa Ngumbul, Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah itu hendak dibongkar oleh mereka. Warga setempat lantas menolak aksi sepihak tersebut.

Pihak kepolisian sampai turun tangan. Mereka menyebut persoalan ini hanya salah paham semata antar kedua belah pihak.

Rencana pembongkaran makam ini dilaksanakan di tengah ramainya isu habib keturunan Ba ‘Alawi. Namun warga setempat menganggap bahwa makam tersebut memang bukan maka keturunan Ba ‘Alawi.

Warga meyakini, makam yang ditemukan sekitar tahun 2003 tersebut adalah makam Mbah Abdullah Zarqoni. Warga menyebutnya Ki Ageng Manggir karena berada di wilayah Dukuh Manggir.

Bendahara PWI LS Blora, Pujianto mengatakan pihaknya akan melakukan aksi pembongkaran makam yang diduga palsu. Kemudian setelah dilakukan mediasi antara PWI LS dengan warga setempat, akhirnya makam itu tidak jadi dibongkar. Dia menilai makam ini bukan makam wali.

“Dari hasil mediasi ternyata di sini belum di-Ba’Alawi-kan. Dengan cara kita mediasi, kita tunggu perkembangan lebih lanjut,” paparnya saat ditemui di lokasi, Minggu (20/4/2025).

Dia mengaku mendapat informasi bahwa makam tersebut adalah makamnya keturunan Keraton Solo. Namun dia tidak asal percaya dengan informasi itu. Dia juga akan menelusuri kebenaran silsilah makam yang disakralkan itu.

“Katanya ada keturunan dari Kerajaan Mataram. Nanti kita tindak lanjuti ke Solo kejelasannya bagaimana. Nanti kita kan tahu ada silsilahnya dari Kerajaan Mataram atau tidak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pujianto mengatakan ketika makam tersebut memang benar dari keturunan Kerajaan Mataram, dia mempersilahkan warga untuk merawat. Yang jelas PWI LS tidak membenarkan bahwa itu makam keturunan Ba ‘Alawi.

“Lha nanti kalau tidak ada terserah masyarakat sini, mau meyakini ya monggo. Yang jelas kita dari PWI tidak di-Ba’Alawi-kan,” bebernya.

Menurutnya tidak ada keturunan Ba ‘Alawi meninggal di gunung. Keturunan Ba ‘Alawi itu meninggal di daerah pesisir. Dia mengaku akan mencari silsilah pemilik makam itu.

“Nanti saya perwakilan dari PWI, sama pemangku makam sini, mau ke Keraton Solo untuk memastikan silsilah dari Kerajaan Mataram. Kita bergerak secepatnya, karena lebih cepat lebih baik,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pengurus Makam Ki Ageng Manggir, Abdul Mukit menjelaskan bahwa makam tersebut merupakan Makam Mbah Abdullah Zarqoni atau Ki Ageng Manggir.

“Ini sesuai petunjuk dari kyai-kyai yang menelusuri. Ini adalah makamnya Mbah Abdullah Sarkoni atau Ki Ageng Manggir,” jelasnya.

Menurutnya, menelusuri sosok di balik makam tersebut tidak dilakukan secara mendadak. Sosok Mbah Abdullah hidup sekitar 300 tahun lalu. Dia menyebut Mbah Abdullah melakukan Uzlah atau mengasingkan diri.

“Jadi prosesnya panjang, Mbah Abdullah Zarqoni itu kalau menurut kyai yang menemukan itu adalah priyayi dari Maratam. Yang 300 tahun yang lalu beliau itu uzlah atau menyepi di sini,” jelasnya.

Menanggapi adanya isu makam di Manggir itu disebut palsu, dia heran Makam Mbah Abdullah dianggap fiktif.

“Jadi kami ini kan warga lingkungan makam, kemarin tiba-tiba lihat berita viral di TikTok bahwa Minggu ini akan ada pembongkaran makam,” jelasnya.

Kabar yang beredar di media sosial warga sekitar meminta agar makam tersebut dibongkar. Padahal, kata Mukit, warga sepakat untuk tidak ada aksi pembongkaran makam.

“Lha itu warga yang mana kan saya ndak tahu. Padahal warga di sini kan kompak sepakat untuk tidak membongkar makam. Lha ini yang kami belum tahu warga siapa yang laporan ke PWI,” jelasnya.

Mukit menepis tuduhan makam Mbah Abdullah Zarqoni keturunan Ba ‘Alawi. Dia menegaskan, Mbah Abdullah bukan habib, bukan keturunan dari Ba ‘Alawi.

“Nggak ada. Itu isu yang dibangun sana mungkin. (Bukan habib?) Bukan, Jowo namanya. Ki Ageng Manggir mangir. Jadi kalau menurut beliau yang sudab riyadhoh, Ki Ageng Manggir yang berjuang di sini,” jelasnya.

Kemudian muncul isu banyaknya makam habib palsu di Indonesia hingga merambah di Manggir. Melihat bahwa Mbah Abdullah Zarqoni diyakini sebagai babat alas wilayah tersebut akhirnya dia mempertahankan makam tersebut.

“Lha kok tiba-tiba mau dibongkar ini kan aneh,” jelasnya.

Mukit tidak bisa memastikan Mbah Abdullah Zarqoni berdarah biru. Dia mengaku berencana melakukan penelusuran dan penelusuran itu belum selesai.

“Kalau saya hanya mendengarkan dari guru saya, kyai saya. Untuk menelusuri, dulu itu sudah ada perencanaan untuk menelusuri. Tetapi penelusuran belum selesai, ada konflik-konflik ini,” jelasnya.

Dia mengaku setelah mendapat informasi bahwa Mbah Abdullah Zarqoni keturunan kerajaan Mataram, dia bakal mencari silsilahnya hingga ke Keraton Solo.

“Ya kita harus menelusuri sampai ke Solo. (Kapan?) Ya saya tidak bisa menjawab lah. Kan saya hanya mewakili warga. Kalau untuk menelusuri kan ada dana, ada kesepakatan warga untuk ke sana harus rembukan dulu,” bebernya.

Hadir di lokasi Makam Mbah Abdullah Zarqoni yaitu jajaran Polsek Todanan, Koramil, kepala desa, anggota PWI LS dan warga Manggir.

Sementara itu, Kapolsek Todanan Iptu Joko Sulistyo mengatakan pembongkaran makam tidak jadi dilaksanakan karena adanya kesalahpahaman.

“Tidak ada (pembongkaran makam). Karena hanya salah paham,” jelasnya.

Dia memastikan situasi di lokasi makam aman dan kondusif dan tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Dia mengimbau agar tidak memperpanjang urusan tersebut .

“Situasi aman terkendali. Tidak usah diperpanjang lebarkan. Ini memang bukan makam wali. Ada keturunan dari Keraton,” jelas Joko.

Dia mengatakan bahwa kegiatan di makam keramat itu hanya memastikan adanya makam tersebut. Dia menegaskan tidak ada pembongkaran makam.

“Kegiatan ini hanya memastikan. Tidak ada pembongkaran,” jelasnya.

Makam Ki Ageng Manggir itu dibangun menggunakan batu bata yang disusun dengan semen pasir. Akses menuju makam curam, jalan menjulang. Warga setempat telah membangun tangga berundak secara swadaya.

Terdapat batu nisan berwarna putih dengan ukuran sedikit besar dari umumnya. Semula makam itu berwujud rundukan batu yang kemudian dibangun oleh warga dengan batu bata yang disusun rapi.

——-

Artikel ini telah naik di

Kronologi Pembongkaran Makam Ki Ageng Manggir

Penjelasan Pengurus Makam Ki Ageng Manggir

Makam Mbah Abdullah Bukan Makam Palsu

Penjelasan Pihak Kepolisian


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *