Tarif masuk 300 yen kini dikenakan bagi turis asing yang ingin mengunjungi Kuil Nanzoin di Jepang. Kebijakan itu diterapkan sebagai respons atas ulah sebagian wisatawan mancanegara yang dinilai mengganggu ketenangan tempat suci tersebut.
Dilansir dari Japan Today, Senin (21/7/2025) Kuil Nanzoin di Prefektur Fukuoka, yang terkenal dengan patung Buddha tidur sepanjang 41 meter, mengenakan biaya masuk sebesar 300 yen (Rp 33 ribu) kepada wisatawan asing. Kebijakan itu menuai pro dan kontra sejak diterapkan pada Mei 2025.
Seorang pakar mengatakan kepada Kyodo News bahwa langkah tersebut dinilai kurang transparan karena perdebatan mengenai kebijakan harga untuk wisatawan asing yang angka kunjungannya mencapai rekor tertinggi. Juga di Jepang sedang ‘panas’ menjelang pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat pada hari Minggu.
Sebuah papan bertuliskan ‘Visitor’ berdiri di pintu masuk area di sekitar salah satu patung terbesar di dunia ini, tempat wisatawan asing mengantre untuk membayar biaya masuk di loket penerimaan. Mereka yang memiliki bukti tinggal jangka panjang di Jepang untuk bekerja atau belajar dibebaskan dari biaya masuk.
Karena orang Jepang tidak dikenakan biaya, tidak ada penjelasan dalam bahasa Jepang yang tertera pada papan informasi. Staf atau petugas keamanan mengonfirmasi secara lisan, mengajukan pertanyaan seperti “Apakah Anda dari Jepang?” sebelum mengarahkan mereka untuk melewati antrean tanpa menunggu.
Kakujo Hayashi, biksu kepala kuil, mengatakan jumlah tamu asing telah melonjak sejak Jepang mencabut pembatasan COVID-19. Akibatnya kuil berhadapan dengan banyak kasus membuang sampah sembarangan, penggunaan minuman keras dan kembang api di area kuil, serta penyalahgunaan fasilitas kamar mandi.
“Kami ingin seseorang bertanggung jawab atas biaya tambahan untuk kebersihan dan keamanan. Ini bukan diskriminasi,” kata Hayashi.
Penetapan harga yang berbeda berdasarkan kewarganegaraan bukanlah hal baru di luar negeri. Contohnya objek wisata utama seperti Taj Mahal di India yang mengenakan biaya masuk lebih mahal kepada pengunjung asing untuk membantu menutupi biaya pemeliharaan sekaligus menjaga akses tetap terjangkau bagi penduduk lokal.
Serta di Indonesia khususnya, perbedaan tiket untuk wisatawan asing dengan domestik juga bisa banyak ditemukan di tempat wisata. Seperti di museum- museum dan candi-candi, terpampang jelas harga untuk wisatawan domestik dan mancanegara.