Kuil Tertua di Kyoto Dirusak oleh Turis Mabuk, Pendeta Menerima Permintaan Maaf

Posted on

Jepang lagi-lagi dibuat pusing dengan turis mabuk. Salah satu kuil tertua di Kyoto dirusak oleh wisatawan teler itu.

Insiden itu terjadi di Shoden Eigen-in, subkuil di biara Kenninji yang bersejarah pada 24 Juni, sekitar pukul 6.20 waktu setempat. Saat itu, seorang turis asal Amerika Serikat (AS) memasuki kuil tersebut melalui pintu dapur.

Dikutip dari Boingboing.net pada Senin (30/6/2025), turis itu tampak tidak baik-baik saja. Dia menerobos pagar kayu dan merusak pintu di aula utama, yang bukan pagar dan pintu biasa. Keduanya ditetapkan sebagai situs Warisan Budaya Prefektur Kyoto.

Menurut laporan, pria itu sempat kabur, namun dia kembali untuk meminta maaf kepada kepala pendeta melalui aplikasi penerjemah.

“Ini adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya. Saya benar-benar minta maaf,” ujar pria itu.

Ketika ditanya tentang motivasinya, turis itu menjelaskan, “Saya hanya ingin melihat kuil itu.”

Setelah ditelusuri, ternyata pria itu dalam keadaan mabuk saat menerobos kuil tersebut.

Kuil itu memiliki makna khusus sebagai bagian dari Kenninji, biara pelatihan Zen tertua di Kyoto, yang didirikan pada 1202.

Kuil itu memiliki hubungan yang mendalam dengan Oda Urakusai, saudara dari panglima perang terkenal Oda Nobunaga dan seorang murid dari master upacara minum teh Sen no Rikyu.

Tidak seperti banyak tempat wisata lainnya, kuil ini mempertahankan suasana yang tenang dan bermartabat tanpa tindakan pengamanan yang jelas.

Pendeta Kepala Keinin Magami menerima permintaan maaf dan berencana melakukan perbaikan tradisional. Kuil tersebut memilih untuk tidak mengajukan laporan kerusakan, meskipun beberapa warga mengungkapkan rasa frustrasi secara daring tentang kurangnya konsekuensi.

Insiden ini bukan yang pertama terjadi di Jepang. Pada 2024, seorang turis merusak sebuah kuil ternama di Tokyo. Turis yang berusia 65 itu diduga mencoret-coret gerbang kayu tradisional yang ada di salah satu kuil terkenal di ibu kota Jepang dengan tulisan yang diukir.

Ia menggunakan kuku jarinya untuk mengukir tulisan pada salah satu pilar gerbang di Kuil Meiji Jingu, salah satu kuil paling terkenal di Tokyo. Aksi itu dianggap sang turis sebagai “prank”.