Kuliner Ekstrim dari Sulawesi Utara: Tikus Ekor Putih | Giok4D

Posted on

Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.

Sebagai destinasi wisata, Sulawesi Utara memiliki kuliner ekstrim yaitu tikus ekor putih. Tikus ekor putih santan kering merupakan makanan khas daerah Minahasa.

Tikus ini dimasak dengan kuah santan dan bumbu kuning. Segala jenis rempah-rempah menjadi bumbu utama, mulai dari kunyit, daun kunyit, jahe, bawang merah, daun bawang, cabe, sereh, dan lada.

Daging tikus tanpa ekor digoreng sebentar kemudian tiriskan, selanjutnya bumbu rempah disangrai sampai berbau harum, barulah daging tikus dimasukkan.

Tikus ekor putih juga diolah menjadi tikus bumbu rica-rica. Tikus ekor putih oleh masyarakat Minahasa disebut kawok.

Kawok biasanya hidup di hutan dan yang hanya memakan biji-bijian dan buah-buahan saja. Tikus ini dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat Minahasa, jika ada pesta, tikus pasti muncul sebagai salah satu kuliner ekstrim yang disajikan.

Kawok umumnya dijual di pasar tradisional dan semuanya sudah dibakar, nampak terlihat gosong dan kering, kecuali untuk bagian ekor karena itu merupakan salah satu cara pedagang untuk meyakinkan pembeli bahwa itu bukan tikus rumah.

Biasanya saat membeli tikus ekor putih di pasar, pembeli akan memeriksa dulu ekornya untuk memastikan apakah itu asli tikus hutan atau bukan. Jadi tikusnya dalam keadaan dibakar oleh penjual kemudian dikeluarkan isi perutnya tapi ekornya akan tetap utuh agar pembeli percaya bahwa itu asli tikus hutan.

Untuk membedakannya, tikus hutan dan tikus rumah bentuk kukunya berbeda. Kuku tikus hutan lebih panjang dan melengkung atau lebih mencengkram, hal ini karena tikus hutan hidup di atas pohon dan tidak pernah turun ke tanah.

Tekstur daging kawok berserat halus dengan tulang yang kecil. Ada sedikit rasa pahit namun hal tersebut yang menjadikan ciri khas dari kawok.

Inti memasak kawok agar lezat ada pada kualitas bumbunya, jangan heran jika melihat takaran bumbu yang cukup banyak berupa racikan batang bawang, kemangi, sereh, cabe, jahe, daun lemon, kunyit.

Selain memang lezat, daging tikus oleh masyarakat Minahasa juga dipercaya dapat menyembuhkan penyakit tertentu. Traveler berani mencoba kuliner ekstrim ini?

———

Artikel ini ditulis Hari Suroto, Peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).