Lamborghini di Lembang seperti ‘tak ada harganya’. Bukannya melaju kencang di jalanan, mobil asal Italia itu malah dipakai buat menyeberangi danau.
Ya, pemandangan Lamborghini dipakai buat menyeberangi danau itu bisa traveler saksikan di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tepatnya di objek wisata Floating Market Lembang.
Destinasi ini memang tak berhenti menebar pesona demi menarik minat pengunjung, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026 mendatang.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Keberadaan danau alami di tengah-tengah objek wisata itu dimanfaatkan pengelola dengan menyuguhkan wahana air berupa Floating Cruise Lambo. Wisatawan bisa naik wahana mengitari danau alami dengan perahu berbentuk seperti mobil Lamborghini, pabrikan asal Italia.
“Jadi ini wahana terbaru kita, melengkapi fasilitas lainnya. Namanya Floating Cruise Lambo, sebelumnya kan sudah ada Royal Cruise,” kata Public Relations Floating Market Lembang, Intania Setiati saat ditemui, Minggu (16/11).
Floating Cruise Lambo menambah banyak pilihan wisatawan selain Royal Cruise, Floating Cruise, hingga perahu bajak laut. Rata-rata wahana itu bisa mengangkut banyak penumpang, sementara Floating Cruise Lambo cocok untuk wisatawan yang membawa keluarga.
“Jadi kalau yang perahu besar itu banyakan, naik bareng dengan wisatawan lainnya atau kalau yang bawa anggota keluarga lebih dari 5 orang. Kalau Floating Lambo ini, naik berdua sudah bisa. Maksimal 4 orang,” kata Intania.
Mobil Lamborghini yang bisa mengapung di atas air menarik dengan warna-warna mencolok seperti merah, kuning, biru, dan hijau. Bisa melaju lebih cepat namun manuvernya lebih gesit ketimbang perahu lainnya.
“Ini memang lebih ngebut ya kemudian gesit gerakannya. Kalau yang lain kan lebih lambat, kemudian tidak bisa dikemudikan sendiri kecuali perahu flamingo,” kata Intania.
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, Intania menyebut jumlah kunjungan wisatawan cukup fluktuatif. Agak cenderung menurun selama beberapa pekan belakangan, karena faktor cuaca ekstrem yang sempat melanda Bandung Raya.
“Ya agak menurun, sampai 20 persen kalau dari kunjungan normal di akhir pekan. Memang wahana kita kan kebanyakan outdoor,” kata Intania.
———
Artikel ini telah naik di






