Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni membeberkan langkah-langkah strategis yang tengah dilakukan pemerintah untuk merestorasi Taman Nasional (TN) Tesso Nilo, habitat penting bagi gajah sumatera. Apa saja?
“Proses restorasi Taman Nasional Tesso Nilo terus dilakukan. Kita bekerja agar Gajah Domang dan kawan-kawannya tetap aman dan bisa hidup di alam bebas,” ujar Menhut Raja Antoni saat meninjau TN Tesso Nilo, dikutip dari situs kemenhut, Senin (1/12/2025).
Antoni membeberkan sejumlah langkah untuk merestorasi TN Tesso Nilo. Dia berjanji untuk mengembalikan lahan seluas 80 ribu hektar menjadi kawasan ideal untuk gajah sumatera serta satwa dan flora endemik Tesso Nilo.
Ya, saat ini luas lahan TN Tesso Nilo berkurang secara ekstrem. Dari luas 83 hektare pada 2009 menjadi hanya tinggal kurang dari 15% atau sekitar 12.561 hektar saat ini.
Kawasan taman nasional dijarah dan dirambah menjadi kebun sawit. Gajah yang beraktivitas mencari makan dan menjelajah seperti biasa dianggap memasuki lahan pekebun dan permukiman. Antara mencatat sebuah tragedi terjadi sejak 2004 hingga 2013 dengan ratusan gajah di kawasan itu mati akibat pembantaian, memakai racun atau metode ilegal, di tengah perambahan, perusakan habitat, dan konflik manusia-gajah.
Antoni menyebut restorasi dimulai pada luasan 31 ribu hektare, yang dijanjikan berkembang hingga 80 ribu hektare, sesuai dengan SK SK.6588/Menhut‑VII/KUH/2014, Tanggal 28 Oktober 2014, yang menetapkan luas resmi TNTN 81.793 ha.
Dia mengatakan Wakil Menteri Kehutanan Rohmat Marzuki telah memulai proses restorasi di area seluas 511 hektare. Antoni berjanji untuk berkomitmen menanam tambahan 7 ribu hektare di kawasan inti.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) untuk mengembalikan Tesso Nilo sebagai habitat gajah sumatera. Menhut menyebut masalah yang ada di Tesso Nilo bukan persoalan baru, melainkan sudah berlangsung puluhan tahun.
“Dari sekitar lima bulan lalu, Pak Presiden memerintahkan Satgas PKH untuk mengembalikan Tesso Nilo menjadi Taman Nasional yang menjadi rumah bagi Gajah Sumatera,” kata dia.
Menhut Raja Antoni menjelaskan pendekatan restorasi dilakukan persuasif dan bertahap. Pada Desember 2025, diperkirakan 394 kepala keluarga akan direlokasi ke lokasi yang sudah disiapkan.
Relokasi dilakukan dengan musyawarah dan damai, serta menyediakan lahan pengganti yang sah. Menhut menegaskan, masyarakat tidak boleh menetap di kawasan inti TN Tesso Nilo yang menjadi habitat gajah.
Raja Antoni mengapresiasi dukungan masyarakat dan netizen, yang aktif menyuarakan restorasi TN Tesso Nilo, termasuk melalui tagar #SaveTessoNilo.
“Dalam 5-6 bulan terakhir, kami bekerja keras memperbaiki habitatnya. Dukungan publik memberi kami semangat tambahan untuk mengamankan rumah gajah Domang dan saudara-saudaranya,” ujarnya.
Rencana Menhut Raja Antoni untuk Pulihkan TN Tesso Nilo
1. Berfokus Restorasi 31 Ha
2. Instruksi Presiden dan Peran Satgas PKH
3. Relokasi Masyarakat secara Persuasif
4. Dukungan Publik dan Media Sosial
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.





