Lansia Tempuh 370 Km Demi Wisata Impian, Ternyata Cuma Tipuan AI

Posted on

Sepasang lansia Malaysia tergoda dengan sebuah iklan wisata dan tanpa menyadari bahwa itu tidak nyata. Mereka terlantar ratusan kilometer dari rumah.

Dua lansia yang tak disebutkan identitasnya itu rela berkendara lebih dari 370 km dari tempat tinggal mereka di Kuala Lumpur menuju Perak, demi sebuah tempat wisata. Mereka mengaku menonton sebuah video promosi wisata kereta gantung yang indah di Kota Kuak Hulu.

Masih dengan semangat yang sama ketika berangkat liburan, pasangan itu menginap di sebuah hotel di daerah Pengkalan Hulu, Perak, pada 30 Juni. Seorang dari pasangan itu tampak tak sabar, ia kemudian bertanya tentang tempat wisata yang disebut ‘Kuak Skyride’ itu kepada pegawai hotel.

Pegawai itu tampak bingung, namun mencoba untuk melihat video yang disebut. Dalam video terlihat seorang presenter yang menceritakan keindahan Kuak Skyride. Iklan itu diposting di media sosial dengan nama aku @dyaaaaaaa._.

“Saya sangat terkejut… Saya menjelaskan kepada bibi itu bahwa video itu dibuat oleh AI dan tidak nyata,” tulis staf tersebut di Threads, seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat (18/7/2025).

Bahkan, video itu dilengkapi dengan potongan saluran TV fiksi bernama ‘TV Rakyat. Segmen tersebut menggambarkan pembawa acara menaiki kereta gantung melewati pemandangan hutan pegunungan, mewawancarai wisatawan, dan menikmati hidangan mewah sambil menikmati pemandangan lanskap.

Video tersebut diakhiri dengan kunjungan ke kebun binatang untuk melihat rusa. Video tersebut tampaknya dibuat dengan Google Veo 3.

Ketika diberitahu bahwa video tersebut sepenuhnya rekayasa, wanita lansia tersebut menjadi marah dan menyatakan niatnya untuk menuntut jurnalis yang terlihat dalam rekaman tersebut.

Pekerja hotel tersebut menjelaskan bahwa orang-orang dalam video tersebut, termasuk reporter, dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Wanita tersebut tentu makin emosi.

“Mengapa ada orang yang mau berbohong? Bahkan ada seorang reporter (dalam video),” kata wanita itu.

Metro melaporkan bahwa banyak orang tua yang mulai tertipu dengan video tersebut dan menghabiskan RM 9.000 (Rp 34 jutaan) untuk menyewa van untuk mengunjungi objek wisata yang tidak ada tersebut.

Laporan media lokal menunjukkan bahwa video yang dihasilkan oleh AI tersebut beredar luas di media sosial sebelum dihapus di tengah kontroversi yang semakin meningkat.