Larantuka Flores Timur Siap Gelar Semana Santa 2025

Posted on

Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menggelar Semana Santa 2025. Hotel-hotel habis dipesan, termasuk Hotel Amoria.

Pemilik Hotel Amoria, Varleni, mengatakan sebanyak tujuh kamar di hotel itu telah dipesan oleh peziarah menjelang pekan suci umat Katolik yang berlangsung selama satu minggu menjelang Paskah itu. Dua peziarah yang memesan sudah datang untuk menempati kamarnya.

“Satu dari Atambua dan satu dari Papua sudah datang,” kata Varleni kepada infoBali, Senin (14/4/2025).

Perempuan asal Jawa Barat (Jabar) berusia 50 tahun itu bersyukur kamar hotelnya habis dipesan menjelang Semana Santa 2025. Sebab, tiga kamar hotelnya kosong pada agenda yang sama tahun lalu.

Varleni mematok harga kamar Hotel Amoria Rp 100 ribu per hari. Namun, ada juga yang dipatok Rp 300 ribu per hari. Tarif itu juga sesuai standar hotel yang menggunakan air conditioner (AC) dan kipas angin.

Selain Hotel Amoria, kamar Hotel Kartika juga sudah dipesan habis untuk Semana Santa 2025. Hotel yang berada di dekat Pelabuhan Larantuka itu memiliki sebanyak 20 kamar.

“Sebelumnya mereka (peziarah) sudah pesan tahun kemarin seusai Semana Santa,” kata Sekretariat Hotel Kartika, Andre.

Andre mengatakan sebagian peziarah sudah melakukan pembayaran down payment (DP) sejak awal. Kebanyakan peziarah datang pada hari Rabu hingga Kamis.

“Biasanya dari Pulau Jawa, ada tamu dari Kupang, Maumere, juga Ende,” ujar Andre.

Tak hanya itu, ASA Hotel & Restaurant juga sudah sudah dipesan oleh peziarah, termasuk Duta Besar (Dubes) Portugal. Hotel ASA memiliki sebanyak 28 kamar untuk disewakan.

“Sebenarnya ada 30 kamar, satu masih direnovasi dan satu untuk kepentingan manajemen. Para peziarah direncanakan datang besok, Selasa (15/4/2025),” kata Resepsionis ASA Hotel & Restaurant, Ester Lawing (41).

Peziarah yang menetap di ASA Hotel & Restaurant berasa dari Jawa dan Kupang.

“Kami siapkan standarnya untuk kebersihan dan sebagainya. Kami siapkan restoran juga bagi peziarah yang butuh makan sesuai berziarah,” kata Ester.

Semana Santa berasal dari bahasa Spanyol yang berarti pekan suci. Agenda itu merupakan perayaan untuk mengenang kisah sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus. Perayaan tersebut berasal dari pengaruh misionaris Portugis yang datang ke Larantuka sejak abad ke-16.

Tradisi Semana Santa di Larantuka mencakup berbagai ritus keagamaan lokal dan dilakukan berhari-hari. Yakni, mulai Rabu Trewa (masyarakat berkabung atas ditangkapnya Yesus, dengan doa dan nyanyian meratap), kemudian Kamis Putih (prosesi sakral di Kapela Tuan Ana dan Tuan Ma), lantas Jumat Agung (prosesi laut dan darat membawa patung Yesus (Tuan Ana) dan Bunda Maria (Tuan Ma) melalui jalan dan laut-sangat ikonik dan mendunia, hingga Sabtu dan Minggu Paskah (misa Paskah sebagai penutup).

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di infoBali. Selengkapnya klik di

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *