Libur pergantian tahun biasanya menjadi masa panen bagi industri pariwisata Thailand. Namun, tahun baru 2026 tak lagi sama buat negeri gajah putih.
Pendapatan sektor wisata akhir tahun ini diperkirakan turun dibandingkan tahun lalu. Salah satu pemicunya adalah konflik perbatasan serta banjir besar yang melanda wilayah selatan negeri Gajah Putih.
Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) memproyeksikan penerimaan pariwisata selama liburan akhir tahun berada di kisaran 70 miliar bath hingga 76,5 miliar baht atau setara Rp 37 triliun hingga Rp 41 triliun.
Angka tersebut lebih rendah sekitar 2-9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Mengutip Bangkok Post, Senin (29/12/2025) Gubernur TAT, Thapanee Kiatphaibool, menyebut penurunan cuan paling terasa berasal dari wisatawan mancanegara.
Salah satu penyebab utama situasi itu adalah berkurangnya kunjungan wisatawan asal Malaysia ke Hat Yai, Songkhla. Selain itu, sejumlah provinsi di Thailand selatan yang terdampak banjir parah yang bikin aktivitas wisata terhenti.
Situasi keamanan juga ikut mempengaruhi keputusan wisatawan pelesiran ke Thailand. Ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja pada awal Desember membuat sebagian pasar menahan diri untuk bepergian, terutama wisatawan dari China, Hong Kong, dan Jepang yang dikenal sensitif terhadap isu stabilitas.
Pada periode 20 Desember hingga 1 Januari, jumlah wisatawan asing diperkirakan hanya mencapai 1,4 hingga 1,5 juta orang. Jumlah ini turun sekitar 6-12% dibandingkan tahun lalu, dengan pendapatan yang ikut menyusut menjadi 51,6-58 miliar baht (Rp 27-31 triliun).
Meski begitu, pasar jarak menengah dan jarak jauh masih memberikan napas tambahan. Pemesanan penerbangan dari segmen ini justru naik sekitar 6% dan membantu menahan penurunan yang lebih dalam.
Bangkok pun kembali mendapat sorotan sebagai destinasi favorit musim dingin. Dalam laporan Tripadvisor Winter Travel Index 2025, Bangkok masuk daftar destinasi populer dunia untuk wisatawan internasional, bersanding dengan kota-kota besar seperti London, Paris, dan Cancun.
Untuk menggenjot arus wisata, Thailand juga membuka lebih dari 10 rute internasional baru selama musim liburan. Rute tersebut meliputi penerbangan dari China, Taiwan, Jepang, Singapura, dan Vietnam, serta layanan charter dari Eropa menuju Bangkok, Phuket, Krabi, Chon Buri, hingga Chiang Rai.
Sementara sektor wisata internasional melambat, perjalanan domestik justru menunjukkan tren sebaliknya. TAT memperkirakan perjalanan wisata dalam negeri tumbuh sekitar 7% secara tahunan, dengan total hampir 5 juta perjalanan dan perputaran uang mencapai 18,5 miliar baht (Rp 9 triliun) pada periode 31 Desember hingga 4 Januari.
