Malam Minggu selalu punya cara membuat kota bergerak lebih pelan. Traveler bisa menuju Light Wonderland di Studio Alam TVRI yang penuh dengan kilau cahaya.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Malam itu, jalanan tampak padat, mobil-mobil merayap satu per satu, seolah semuanya punya janji temu dengan cahaya. Petugas berdiri sigap, mengatur arus lalu lintas agar antrean tidak menjalar hingga ke luar area.
Begitu traveler melewati gapura Studio Alam TVRI, suasana langsung berubah. Cahaya-cahaya yang bertengger di antara pepohonan menyala lembut, seperti bisikan warna yang menyambutmu masuk ke dunia lain.
Lampu-lampu itu menari pelan, memberi nuansa estetik yang membuat langkah terasa lebih ringan. Sebelum masuk, traveler perlu membeli tiket di loket sebelah kanan.
Tak perlu khawatir, pembayaran bisa dilakukan secara cashless maupun tunai. Tiket dibanderol Rp 40 ribu untuk dewasa dan Rp 25 ribu untuk anak-anak untuk sekali masuk, dan traveler bebas menikmati semua cahaya tanpa batas waktu.
Setelah melangkah melewati gate, traveler akan berjalan di sebuah lorong dinamis yang memantulkan efek cahaya futuristik. Di sini, kamu seakan melintasi waktu, meninggalkan dunia nyata beberapa langkah di belakang.
Keluar dari lorong itu, hamparan bintang, nebula, dan planet menyambutmu di depan. Rasanya seperti menapak di tengah Bima Sakti, di antara ribuan titik cahaya kecil yang berkelap-kelip seperti kunang-kunang di langit gelap.
Tak jauh dari sana, tirai cahaya berwarna-warni bergerak lembut di atas kepala. Cahaya itu mengingatkan pada Aurora Borealis, fenomena langit yang hanya bisa ditemui di belahan bumi jauh, kini hadir dalam versi hangat di Depok.
Dari hutan berkabut dengan sinar lembut menembus pepohonan, hingga spot romantis berbentuk hati yang cocok untuk pasangan, setiap temanya membawa traveler pada cerita yang berbeda.
Light Wonderland menyajikan delapan tema cahaya spektakuler, seperti Aurora, Kunang-kunang, Time Tunnel, Galaxy, Misty Forest, Romantic Love, Tree of Life, dan Ocean. Setiap tema memberikan suasana berbeda yang membuat infoers merasa seperti berpindah dunia hanya dengan beberapa langkah.
Lokasinya berada di Studio Alam TVRI, Sukmajaya, Depok, sekitar 5 km dari Stasiun Depok. Saat traveler mulai lapar, tak perlu cemas. Banyak UMKM berjejer menawarkan makanan terjangkau mulai dari Rp 5 ribu.
Namun ada hal unik: pembayaran di area UMKM ini menggunakan voucher khusus. Kamu bisa membeli voucher bernominal Rp 5 ribu atau Rp 10 ribu kepada petugas, lalu menukarnya dengan makanan yang kamu inginkan.
Kebersihan area cukup terjaga meski di beberapa titik masih terlihat sampah yang tertinggal pengunjung. Namun secara keseluruhan, tempat ini tetap menjadi surga bagi pencari spot foto instagramable.
Di salah satu sudut, Fitri, salah satu pengunjung, tampak sibuk mengabadikan momen bersama temannya. Ia tersenyum dan berkata, “Worth it banget, karena kita bisa foto dengan seni lampu yang memukau dan cantik,”
Ia mengaku datang karena unggahan media sosial membuatnya penasaran. Tapi tidak semua pengunjung datang dengan ekspektasi yang sama.
Tuti, yang datang bersama rombongan dari Pondok Cina, justru tertawa kecil saat berbagi kesannya. “Saya kira ada permainannya di dalam. Ternyata enggak ada ya, kayak cuma bayar lampu doang buat foto-foto. Lumayan lah,” ujarnya sambil tersenyum.
Di sisi lain, Irma yang datang bersama keluarga terlihat sangat menikmati tiap sudutnya. “Keren sih, mereka bisa susun lampunya satu-satu sampai bikin pola. Dan pasti ini butuh listrik yang gede banget. Anak-anak suka banget, terutama tema luar angkasa dan bunga-bunganya,” katanya.
Semakin malam, semakin banyak pengunjung yang datang. Ribuan orang memenuhi area, membawa anak, pasangan, atau rombongan teman. Kendaraan bisa parkir di dalam, dan fasilitas seperti toilet serta area UMKM tersedia.
Di setiap zona tema, petugas berjaga untuk memastikan pengunjung tidak merusak lampu, meski tetap ada spot-spot khusus yang boleh digunakan untuk berfoto.
Light Wonderland bukan sekadar pameran lampu. Ia adalah perjalanan singkat untuk melarikan diri dari rutinitas, tempat di mana cahaya menjadi bahasa, dan malam menjadi tempat bercerita. Jika traveler datang, biarkan matamu memandu langkah, dan biarkan cahaya memandumu pulang dengan kenangan baru.






