Long Weekend, Ribuan Turis Datangi Kepulauan Seribu update oleh Giok4D

Posted on

Libur panjang atau long weekend dimanfaatkan ribuan wisatawan untuk berkunjung ke Kepulauan Seribu. Data menunjukkan total pada hari pertama long weekend, Jumat (27/6/2025), sebanyak 5.633 wisatawan tercatat masuk ke wilayah Kepulauan Seribu melalui beberapa pintu pelabuhan.

“Sebanyak 5.633 wisatawan berkunjung ke wilayah Kepulauan Seribu dari beberapa pintu masuk pada hari pertama long weekend, Jumat 27 Juni,” kata Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan, kepada infocom di sela acara Public Speaking bagi peserta Finalis Abang dan None Kepulauan Seribu 2025 di Jakarta Fair, JI Expo Kemayoran, Minggu (29/6/2025).

Sonti merinci bahwa mayoritas pengunjung masih didominasi wisatawan nusantara (wisnus). Dari total tersebut, 5.526 orang adalah wisnus dan 107 orang merupakan wisatawan mancanegara (wisman).

Wisatawan Nusantara: 1.498
Wisatawan Mancanegara: 107
Total: 1.605

Wisatawan Nusantara: 3.372

Wisatawan Nusantara: 565

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Wisatawan Nusantara: 91

Dengan demikian, total wisatawan yang tercatat pada hari pertama periode libur panjang ini adalah:

Wisatawan Nusantara: 5.526 orang
Wisatawan Mancanegara: 107 orang
Total keseluruhan: 5.633 orang

“Muara Angke memang jadi tempat penyeberangan favorit karena lebih banyak perahu tradisional dan lebih terjangkau untuk masyarakat,” ujarnya.

Sementara pada Sabtu menurut data pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu ada 5.045 wisatawan mancanegara dan nusantara yang datang ke Kepulauan Seribu. Sehingga total 10.678 orang mengunjungi wilayah Kepulauan Seribu, saat libur Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.

Kepulauan Seribu memang menjadi salah satu destinasi favorit warga Jakarta dan sekitarnya untuk melepas penat saat akhir pekan atau libur panjang. Akses yang mudah melalui sejumlah pelabuhan membuat kunjungan wisatawan terus meningkat, terutama saat momen liburan seperti ini.

“Saat long weekend, mayoritas masyarakat berkunjung ke Pulau Untung Jawa, Pari dan Tidung, karena lebih dekat dari Jakarta ya,” ujarnya.

Mengutip situs resmi pemerintah Jakarta, untuk menuju Kepulauan Seribu, wisatawan bisa mengakses Dermaga Kali Adem dan Dermaga Marina Ancol dengan tarif yang berbeda-beda.

Melalui Dermaga Kali Adem, para pengunjung bisa memanfaatkan kapal kayu dengan tarif sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu, serta bisa juga menggunakan kapal Dishub DKI Jakarta dengan tarif sekitar Rp 44 ribu hingga Rp 74 ribu. Sedangkan melalui Dermaga Marina Ancol tarifnya sekitar Rp 175 ribu hingga Rp 300 ribu.

Selanjutnya: Pemilihan Abang None Promosikan Wisata Kepulauan Seribu

Sementara itu sebagai bagian untuk mempromosikan wisata Kepulauan Seribu, pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menggelar ajang pemilihan Abang None Kepulauan Seribu 2025.

Pemilihan Abang None kini memasuki tahap digelarnya penampilan perdana para finalis dalam lomba public speaking. Acara tersebut berlangsung di Anjungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Hall C1, Jakarta Fair, Minggu (29/6) malam.

Sebanyak 30 finalis Abang None Kepulauan Seribu tampil bergantian di atas panggung dalam sesi lomba public speaking yang menjadi salah satu penilaian utama. Para finalis diuji kemampuannya berbicara di depan publik dengan membawakan tema-tema penting seputar Kepulauan Seribu, seperti isu pendidikan, kesehatan, budaya, pariwisata, lingkungan, hingga sosial ekonomi.

Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Kepulauan Seribu, Sonti Pangaribuan, mengatakan sesi ini menjadi salah satu bentuk pembekalan dan seleksi bagi para duta wisata yang diharapkan tidak hanya memiliki penampilan menarik, tetapi juga pemahaman mendalam terhadap persoalan daerahnya.

“Ini adalah panggung perdana mereka, sekaligus ajang menilai kemampuan public speaking dengan materi yang memang relevan dengan kondisi Kepulauan Seribu,” kata Sonti.

Menurut Sonti, para finalis diharapkan mampu menjadi duta wisata sekaligus penggerak literasi masyarakat mengenai isu-isu penting di Kepulauan Seribu. “Mereka tidak hanya memperkenalkan destinasi wisata, tetapi juga menyuarakan pentingnya pendidikan, kesehatan, dan pelestarian budaya,” dia menambahkan.

Acara malam itu berlangsung meriah dengan dukungan keluarga, komunitas, dan masyarakat pengunjung Jakarta Fair yang hadir menyaksikan. Para finalis tampil dengan percaya diri, menampilkan kepiawaian berkomunikasi serta wawasan yang diharapkan dapat menjadi bekal penting saat menjalankan peran Abang None Kepulauan Seribu 2025.

Pemilihan Abang None Kepulauan Seribu sendiri menjadi salah satu ajang tahunan yang bertujuan melahirkan duta-duta wisata muda yang siap mempromosikan potensi wilayah, meningkatkan kunjungan wisata, dan menjadi teladan generasi muda setempat. Dari program-program yang mereka sampaikan dalam public speaking, bisa diwujudkan menjadi program yang akan dilaksanakan untuk Kepulauan Seribu.

“Dari program Abang None, kami akan berusaha merealisasikan. Seperti tradisi Muharam, upacara larung laut yang tadi disampaikan finalis. Tahun ini tidak ada, tapi mungkin tahun depan kita coba realisasikan,” ujar Sonti.

Berikut rincian data kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu berdasarkan pintu masuk:

Marina Ancol

Muara Angke

Tanjung Pasir

Cituis

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi