Artotel Grup menjadi operator lokal Indonesia yang pertama mendapatkan sertifikasi Global Sustainable Tourism Council (GSTC). Pencapaian ini merupakan bentuk komitmen Artotel dalam menerapkan standar pariwisata berkelanjutan.
Dalam jumpa media, Rabu (19/11/2025) Chief Operating Officer Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego mengungkapkan ada 4 properti mereka yang mendapatkan sertifikat GSTC yaitu Artotel Thamrin – Jakarta, de Braga by Artotel-Bandung, Artotel TS Suites – Surabaya, dan Artotel Sanur – Bali.
“Menjadi operator hotel lokal pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat GSTC merupakan suatu kebanggaan sekaligus tanggung jawab besar bagi Kami. Sertifikasi ini mencerminkan komitmen Kami untuk terus berkembang sebagai perusahaan hospitality yang dinamis, mengedepankan inovasi serta kualitas, dan kini secara khusus menerapkan prinsip keberlanjutan melalui program ESG (Environment, Social, and Governance) di setiap aspek operasional hotel yang kami kelola,” kata Eduard.
Global Sustainable Tourism Council (GSTC) merupakan organisasi independen bertaraf internasional yang mempromosikan praktik terbaik sekaligus menetapkan pedoman dan standar operasional ketat dalam pariwisata berkelanjutan.
Dibentuk melalui kolaborasi antara United Nations Foundation, United Nations Environment Programme (UNEP), dan World Tourism Organization (UN Tourism), GSTC berperan sebagai lembaga global yang menetapkan tolak ukur utama dalam menilai sejauh mana industri pariwisata menerapkan prinsip keberlanjutan secara nyata dan terukur.
Sertifikasi GSTC hanya dapat diterbitkan oleh lembaga sertifikasi independen yang telah terakreditasi (GSTC-accredited certification bodies), menjadikannya salah satu sertifikasi paling kredibel di dunia dalam mengukur kinerja keberlanjutan di sektor pariwisata.
Sertifikasi ini juga dikenal sebagai salah satu yang paling menantang untuk diperoleh karena proses audit dan verifikasinya yang sangat detail dan menyeluruh.
Untuk bisa mendapatkan sertifikat ini, Eduard mengatakan perjalanannya tidaklah mudah. Karena itulah, baru 4 properti mereka yang memenuhi semua aspek ketat dan siap memenuhi semua syarat dari GSTC.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
“Banyak banget tantangannya ya, salah satunya di waste management-nya. Waste management kan ini tantangan sendiri buat hotel, tidak bisa asal-asalan,” tambahnya.
Eduard menyadari bahwa traveler sekarang sudah mulai mempertimbangkan keberlanjutan. Dengan diakuinya beberapa properti mereka oleh GSTC, menjadi image baru bagi mereka dalam menarik perhatian para traveler.
“Benefit yang paling kita dapatkan adalah image. Karena sekarang traveler ini melihat di mana dia akan tinggal,” tambahnya.
Artotel Group tak ingin berpuas diri dengan 4 hotel yang diakui GSTC ini. Tahun depan, Eduard mengatakan ingin lebih banyak lagi properti yang diakui menerapkan keberlanjutan.
“Tahun depan target 10 hotel. Tapi ini memang sulit karena mesti adaptasi dengan banyak aturan. Tapi bukan berarti kita enggak apply, kita akan apply. Kita berusaha do your best dulu deh,” tambahnya.






