Maskapai Mulai Pakai AI, Frekuensi Delay Diklaim Turun

Posted on

British Airways mulai menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Maskapai penerbangan nasional Inggris itu mengklaim dengan bantuan AI delay di Bandara Heathrow, London bisa direduksi secara signifikan.

Dikutip dari Independent, Jumat (16/5/2025), pada April 2025, dua pertiga penerbangan British Airways dari Heathrow tercatat berangkat lebih cepat dari jadwal. Capaian itu naik dua kali lipat dibandingkan April 2023, dan meningkat hampir 20 persen dari April 2024.

Peningkatan kinerja tersebut tak lepas dari penerapan teknologi AI, algoritma prediksi, optimalisasi, dan pembelajaran mesin.

Ya, British Airways menyebut telah berinvestasi besar, senilai 100 juta pound sterling atau sekitar Rp 2,1 triliun untuk penggunaan AI dan teknologi digital.

Teknologi itu telah melahirkan berbagai alat digital yang dirancang untuk menyederhanakan proses operasional dan meningkatkan daya tahan layanan mereka terhadap gangguan.

Salah satu sistem terbaru memungkinkan staf maskapai mengatur posisi pesawat yang baru mendarat berdasarkan rencana perjalanan penumpang selanjutnya. Hasilnya, lebih dari 160.000 menit potensi keterlambatan berhasil dihindari.

Sistem lainnya secara aktif merancang ulang jalur penerbangan untuk menghindari cuaca buruk, yang menurut laporan telah mencegah sekitar 243.000 menit keterlambatan.

Selama tiga bulan pertama 2025, sekitar 86 persen penerbangan British Airways dari Heathrow berangkat tepat waktu-angka terbaik yang pernah dicatat maskapai tersebut, dan meningkat 46 persen dibandingkan performa tahun 2008.

CEO British Airways, Sean Doyle, dalam sebuah forum inovasi di Pittsburgh, Amerika Serikat (AS), menyampaikan bahwa peningkatan performa itu merupakan bagian penting dari strategi investasi jangka panjang perusahaan.

“Kami sadar betul bagaimana dampak keterlambatan bisa merusak pengalaman pelanggan. Oleh karena itu, kami berfokus pada aspek-aspek yang bisa kami kendalikan langsung dan menciptakan solusi terbaik saat gangguan terjadi,” kata Doyle.

Dengan penggunaan AI itu, British Airways merancang cara kerja yang lebih baik di lapangan dan menciptakan 600 peran operasional tambahan di Bandara Heathrow.

“AI telah menjadi pengubah permainan nyata bagi kami. Teknologi ini membantu staf kami membuat keputusan cepat dan akurat berdasarkan analisis data dalam jumlah besar,” dia menambahkan.

British Airways menyebutkan bahwa berbagai alat dan sistem baru akan mulai digunakan dalam beberapa bulan ke depan.