Melahirkan di Festival Songkran, Bayi Dibuang-Si Ibu Lanjut Main Air

Posted on

Sisi lain dari Festival Songkran adalah kematian. Seperti kasus ini, seorang bayi meninggal saat dilahirkan di tengah keramaian Festival Air.

Seorang wanita bernama Piyathida (27), merayakan Festival Songnkran bersama teman-temannya pada tanggal 17 April di pinggir jalan Bangkok, Thailand. Dalam rekaman video, sebuah insiden terjadi di sana.

Piyathida tiba-tiba saja tampak kesakitan saat bermain air bersama teman-temannya. Ia kemudian melipir ke area parkir mobil dan membuka bajunya. Ia berjongkol di sana selama beberapa saat, seperti dikutip dari Mothership sg pada Sabtu (19/4).

Wanita asal Thailand itu kemudian mulai berdiri dan berjalan tertatih. Ia tampak meninggalkan sesuati di belakang pot tanaman. Namun ia tampak tak peduli, Piyathida kembali ke rombongan dan bermain air.

Hanya berselang beberapa menit, sekelompok orang lewat dari sana. Mereka kaget bukan main karena melihat cipratan darah di area tembok dan, tentu saja bayi.

Mereka membuat laporan, paramedis dan ambulan tiba tak lama kemudian.

Dari video lain, teman-teman Piyathida melihat kakinya berdarah. Saat diberitahu, Piyathida mengaku sedang menstruasi dan menyangkal telah melahirkan.

Ia dilaporkan dalam keadaan mabuk.

Namun, karena kondisinya memburuk akibat pendarahan hebat, ia akhirnya mengaku dan dilarikan ke Rumah Sakit Prachathipat.

Meskipun bayi tersebut ditemukan hidup dan upaya resusitasi telah dilakukan, bayi tersebut akhirnya meninggal.

Inspektur Phuwadon Aoonpho dari Kantor Polisi Don Mueang mengonfirmasi bahwa pihak berwenang belum dapat memeriksanya secara resmi, karena ia masih dirawat di rumah sakit akibat kehilangan banyak darah.

Ia meyakinkan publik bahwa ia akan bertanggung jawab atas tindakannya.

Piyathida dikatakan memiliki dua anak lain, masing-masing dari mantan suami yang berbeda.

Kedua anak tersebut saat ini berada di bawah asuhan kerabat dari keluarga ayah mereka masing-masing.

Teman Piyathida, Am, memberikan wawancara kepada Channel 3, menyatakan ketidaksetujuannya dan mengatakan bahwa ia tidak akan berteman lagi dengan wanita itu.

Am, yang dulu tinggal bersama wanita itu, mengatakan bahwa ia hanya memiliki sedikit kontak dengan Piyathida setelah pindah hingga Festival Songkran, ketika ia mengundangnya untuk bergabung dalam perayaan air.

Dia menduga Piyathida mungkin sedang hamil, tetapi saat ditanaykan ia membantahnya, dengan alasan berat badannya bertambah.

Am mengungkapkan bahwa Piyathida tinggal sendirian di Thailand, karena ibunya pindah ke luar negeri setelah menikah lagi dengan seorang pria Jerman.

Karena dia menganggur, ibunya mengiriminya 700 baht setiap hari, menurut Am.

Am juga menambahkan bahwa anggota keluarga dan kerabat lainnya telah memutuskan hubungan dengan Piyathida karena perilakunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *