Mendaki Sendirian, Turis Inggris Hilang di Gunung Mitre Selandia Baru

Posted on

Eli Sweeting (25), seorang pendaki solo asal Bristol, Inggris, dinyatakan hilang di kawasan pegunungan Gunung Mitre, Milford Sound, Taman Nasional Fiordland, Selandia Baru. Sweeting, yang dikenal sebagai pecinta alam dan pendaki berpengalaman, terakhir terlihat pada Minggu (4/5).

Pria berusia 25 tahun asal Bristol, Inggris itu mendaki sendirian di gunung yang dikenal sebagai salah satu rute pendakian yang menantang di ujung selatan Selandia Baru.

Melansir People, Minggu (11/5/2025) Eli bukanlah pendaki ecek-ecek, dia dikenal sebagai sosok yang mencintai alam dan telah berulang kali menjelajahi kawasan pegunungan tersebut. Tetapi, tapi kali ini perjalanannya tidak berjalan seperti biasanya.

Dari laporan BBC, Eli dinyatakan hilang sejak Minggu (4/5). Tim pencari langsung dikerahkan, namun cuaca buruk sempat menghambat upaya pencarian.

Pada Jumat (9/5) tim penyelamat kembali bergerak. Sekitar 40 personel, termasuk staf dan relawan, menyisir kawasan Milford Sound.

“Polisi tetap bersikap positif sementara pencarian terus dilakukan,” tulis pernyataan resmi.

Upaya pencarian melibatkan tim dari berbagai wilayah, termasuk anjing pelacak LandSAR dari Dunedin, penyelamat tebing dari Alpen Wakatipu dan Dunedin, regu SAR Otago, serta dukungan logistik dari Southern Lakes Helicopters, Heliworks Queenstown, dan Real NZ.

Sementara itu, keluarga Eli membuka laman GoFundMe untuk membantu pendanaan pencarian. Hingga kini, lebih dari 9.000 pound sterling (Rp 180 juta) telah terkumpul dari target 10.000 pound sterling (Rp 213 jita).

Adik Eli, Serena, menulis di laman tersebut bahwa ada salah satu tanda positif dalam pencarian Eli. Dan kini semua tim fokus terhadap kesempatan itu.

“Ada cahaya yang terlihat di suatu titik di rute turunan gunung, dan seluruh fokus pencarian kini diarahkan ke sana. Namun, cuaca buruk membuat pencarian harus dihentikan sementara pada Rabu dan Kamis,” kata Serena.

“Semak belukarnya sangat lebat, sehingga bahkan teknologi inframerah pun kesulitan menangkap jejak apa pun,” kata dia.

Serena menggambarkan kakaknya sebagai sosok yang menjadikan alam sebagai bagian dari hidupnya.

“Kakakku adalah pendaki berpengalaman. Dia sudah sering menjelajahi daerah ini dan selalu mempersiapkan diri dengan sangat matang,” tulisnya.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung tim pencarian dan membeli perlengkapan tambahan, termasuk drone. Keluarga juga berencana menyalurkan dana kepada tim SAR dan Real NZ sebagai bentuk terima kasih atas kerja luar biasa mereka.

“Kami tahu dia ada di luar sana. Tapi secepat apa pun kita merasa nyaman di alam, situasi bisa berubah dalam sekejap. Ini bisa terjadi pada siapa saja di antara kita,” ujar dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *