Mengantar Jemaah Haji ke Tanah Suci Naik Kapal Hias

Posted on

Cuma di Probolinggo, Jawa Timur ada tradisi mengantarkan keberangkatan jemaah Haji dengan naik kapal hias. Tradisi ini bernama ‘Ngater Kajien’. Seperti apa?

Lautan manusia tumpah ruah memenuhi Dermaga Pelabuhan Tanjung Tembaga di kota Probolinggo. Dentuman musik dari sound system kapal berpadu dengan sorak-sorai haru yang keluar dari rombongan pengantar calon jemaah haji.

Tradisi unik bernama Ngater Kajien ini kembali digelar warga Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo menyambut musim haji tahun 2025 ini.

Momen sakral itu tak sekadar perpisahan, tapi juga jadi pesta penuh warna di atas lautan. Setiap tahunnya, warga Pulau Gili Ketapang punya cara istimewa melepas keberangkatan calon jemaah haji.

Puluhan kapal hias dipersiapkan khusus untuk mengantar para tamu Allah menuju ke dermaga. Masing-masing kapal membawa satu calon jemaah haji yang diiringi oleh sekitar 100 hingga 150 orang kerabat dan tetangga.

Mereka datang dengan penuh antusias dan harapan bisa menyusul ke Tanah Suci di tahun-tahun mendatang. Kapal-kapal yang digunakan tak sekadar alat transportasi.

Sehari sebelum keberangkatan, kapal-kapal itu dihias meriah dengan cat warna-warni, aneka pernak-pernik, hingga dipasangi sound system. Tradisi turun-temurun ini berakhir di lokasi pemberangkatan haji di kawasan wisata religi Miniatur Ka’bah, Kabupaten Probolinggo.

Salah satu calon jemaah haji asal Gili Ketapang, Taufik Hidayat menyampaikan bahwa dirinya berangkat haji bersama istri dan anaknya melalui KBIH Haramain. Ia menyebut ada sekitar 200 orang yang mengiringinya menggunakan tiga kapal.

“Persiapan tadi mulai jam 7 pagi, ada 5 rombongan dari KBIH Haramain. Saya naik haji bertiga, saya, istri, dan anak. Warga yang mengiringi kurang lebih 200 orang naik di 3 kapal. Ini sudah menjadi tradisi warga Gili Ketapang saat musim pemberangkatan haji. Nabungnya sejak tahun 2012 untuk 3 orang,” jelas Taufik.

Sementara itu, Mohammad, salah satu warga yang ikut mengantar menambahkan, tradisi Ngater Kajien sudah berlangsung sejak lama dan menjadi bentuk doa serta harapan agar warga yang belum berangkat haji bisa segera menyusul.

“Sudah kebiasaan kalau ada pemberangkatan calon jemaah haji di Gili Ketapang. Semoga jemaah haji diberi kesehatan dalam melaksanakan ibadah, dan yang mengantar juga diberi kesempatan bisa naik haji. Biasanya pengiring bisa sampai dua bus, kadang satu bus tambah satu elf. Yang penting masuk lokasi sebelum duhur,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, total calon jemaah haji dari wilayah ini tahun 2025 mencapai 893 orang, yang tergabung dalam Kloter 83, 84, dan 85 Embarkasi Juanda Surabaya.

——–

Artikel ini telah naik di

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *