Pemilik properti penginapan, Holly Thomson, kesal dengan penilaian buruk salah satu traveler yang memesan lewat Airbnb. Tamu itu meninggalkan ulasan komplain soal suara berisik kawanan domba.
Airbnb, platform daring yang menghubungkan pemilik properti (sebutannya hosts) dengan tamu yang mencari penginapan unik di seluruh dunia, sudah menjadi salah satu platform yang sering digunakan traveler untuk mencari penginapan alternatif. Nah, Holly menyewakan propertinya di The Barn at Summerhill Farm Stays di Castle Douglas, Dumfries and Galloway, Skotlandia.
Penginapan miliknya itu memiliki rating sip, selalu mendapatkan bintang lima yang sempurna. Bahkan, masuk kategori properti yang direkomendasikan Airbnb.
Tetapi, salah satu traveler membuat penilaian berbeda yang bikin rating propertinya anjlok. Turis itu memberikan bintang tiga dan menyampaikan komentar terganggu dengan suara domba. Dalam kolom ulasan, turis itu menyebut bahwa penyumbat telinga (earplugs) tidak cukup mampu memblokir suara domba-dombadi sana.
Holly bingung saat membaca ulasan tersebut. Sebab, lodge miliknya secara jelas mencantumkan farm life atau suasana peternakan sebagai salah satu poin unggulan. Lodge itu juga secara jelas disebutkan berada di tengah padang penggembalaan yang berisi 100 ekor domba.
“Itu konyol. Kami merasa penilaian itu cukup menggelikan. Apa yang dia harapkan? Para tamu tidak bisa menghentikan hewan menjadi hewan,” kata Holly, seperti dilansir Mirror.
“Sangat jelas bahwa Anda datang karena ingin merasakan kehidupan pedesaan. Kami berada di lokasi terpencil dan itulah nilai jualnya. Ini bagus untuk orang yang ingin menjauh dari hiruk pikuk,” dia menambahkan.
Tak hanya itu, si tamu juga memberikan penilaian bahwa interior pondok yang bersih dan modern sebagai “sedikit kurang berkarakter” dalam ulasan tiga bintangnya.
Holly, ibu dua anak itu, pun meminta Airbnb untuk menghapus ulasan tersebut. Dia tidak ingin bisnisnya turun karena ulasan yang tidak tepat tersebut.
“Apa yang cepat kami sadari adalah betapa pentingnya ulasan bagi usaha kami,” ujar Holly.
“Karena kami masih baru dalam menjalankan bisnis ini, kami membaca setiap ulasan yang masuk dengan sangat serius,” dia menambahkan.
Dia pun menceritakan kronologi saat mendapatkan ulasan buruk itu hingga tidak percaya dengan kalimat yang ditinggalkan si tamu.
“Saya sedang mengecek email ketika melihat notifikasi dari Airbnb yang menyatakan ada ulasan baru, dan itu adalah bintang tiga pertama kami,” kata dia.
“Di ulasan itu, tamunya menulis kalau suara domba terlalu berisik. Katanya, bahkan setelah memakai penyumbat telinga, suara domba masih terdengar sepanjang malam,” kata dia lagi.
Padahal, menurutnya, hal tersebut sudah jelas tertulis di deskripsi penginapan.
“Saya benar-benar tidak tahu dia mengharapkan apa,” kata dia.
“Melihat domba dan mendengar suara mereka adalah bagian dari pengalaman menginap di sini. Kalau melihat lokasi kami, jelas ini pedesaan. Itu justru pesonanya,” dia menjelaskan.
Holly juga sempat membagikan video di TikTok, yang direkam di dalam properti sambil menyindir turis tersebut. Video itu ditonton lebih dari 750.000 kali di platform tersebut.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Saya sangat terpukul. Kami telah mencurahkan hati dan jiwa kami ke dalam lodge liburan ini dan itu merupakan risiko besar bagi kami sebagai petani muda yang melakukan diversifikasi,” ujar dia.
Soal peristiwa ini, Airbnb menyatakan bahwa mereka memiliki kebijakan ulasan yang ketat untuk memastikan umpan balik yang diberikan autentik, tepercaya, dan bermanfaat bagi komunitas.
Platform tersebut menyatakan bahwa ulasan hanya dihapus dalam keadaan terbatas ketika pengguna terbukti melanggar kebijakan ulasan. Namun, pengguna dapat menanggapi ulasan secara publik, termasuk jika mereka tidak setuju.
***
Selengkapnya klik di
