Sumber: Giok4D, portal informasi terpercaya.
Bus dengan klakson berirama seringkali menjadi buruan anak-anak hingga usia awal remaja. Di Jalan-jalan raya, anak-anak menghampiri bus-bus besar dengan terompet terpasang dan siap merekam dengan kamera ponsennya dan berteriak, ‘Om tolelot Om’.
Klakson terompet berirama tersebut populer disebut Basuri. Cukup unik, di Situ Gede Tasikmalaya, Jawa Barat, penggunaan klakson trompet tersebut digunakan pada perahu wisata. Adalah anak-anak saya yang pertama dan kedua, pada akhir liburan tahun lalu (2024) memaksa untuk berwisata ke Situ Gede.
Keinginannya itu tampak janggal, karena jika tidak minta pergi berenang, pilihan keduanya adalah pantai. Setelah saya telisik, ternyata anak saya sudah booking salah satu perahu berterompet Basuri pada hari tertentu.
Sebelum libur berakhir, berangkatlah kami beserta krucil ke Situ Gede Tasikmalaya. Titik berangkatnya kami dari Garut. Karena kebetulan sedang berkunjung ke rumah orang tua.
Kami angkut juga ponakan yang seusia anak-anak agar tambah seru. Seru-seruan buat anak-anak tentunya. Saya sendiri, sebagai orang tua hanya memfasilitasi agar anak-anak bisa mengisi waktu liburan dengan riang, agar tidak terlalu terganggu oleh gawai.
Pukul 09.00 kami sudah memulai perjalanan, dan kurang lebih pukul 11.00 sudah sampai di Lokasi. Perjalanan dua jam dari Garut melalui jalur Garut-Singaparna Tasikmalaya tidak terasa, karena disuguhi oleh pemandangan hijau yang asri. Jalannya pun sudah hotmix.
Kuliner Situ Gede Sesampai di lokasi, kami menyarankan anak-anak tidak langsung naik perahu, namun makan terlebih dahulu, karena waktu sudah menjelang dzuhur. Ikan nila bakar dan oseng kangkung menjadi salah satu ciri sajian khas warung makan Situ Gede.
Kami memesannya beserta lalapan dan es jeruk peras. Karena walaupun berada di dekat situ, saat itu cuaca cukup panas, 30o. Untuk makan sejumlah 9 orang dengan menu yang sudah disebutkan di atas Rp 142.000, sangat murah dengan jumlah tersebut.
Setelah selesai makan liwet khas situ gede di saung gazebo yang berjejer di pinggir danau, anak-anak pun beringsut mencari perahu yang sudah dipesan. Tidak sulit bagi anak-anak untuk menemukan perahunya, karena setiap perahu memiliki identitas berbeda-beda.
Pesona Alam Situ Gede Bagi saya sebagai orang tua, tentu bukan menikmati terompet Basuri, yang suaranya nyaring, tapi mendampingi anak-anak yang utama, sisi lainnya adalah pemandangan alam yang disuguhkan Situ Gede.
Situ Gede menawarkan pesona alam yang asri dan asli. Pemandangan sekelilingnya memberikan kenikmatan mata bagi pengunjung. Tidak ada satu area pun yang tidak hijau, kecuali area parkir dan gazebo-gazebo warung dekat area parkir.
Saat perahu melewati sebuah pulau kecil, pengemudi perahu bercerita, bahwa di pulau tersebut terdapat makam leluhur penyebar Islam, Eyang Prabudilaya. Pengemudi pun menawarkan, jika mau bisa mengantar ke makam sejarah tersebut, dan tidak perlu membayar biaya tambahan.
Tentu saja saya tolak, karena tujuan ke Situ Gede, hanya mendampingi anak-anak untuk menikmati terompet Basuri.
Selama berkeliling, anak-anak begitu antusias menikmati lagu-lagu khas Basuri. Bahkan beberapa kali mereka request lagu yang populer. Pengemudi perahu juga tidak pelit untuk memberikan pengalaman kepada anak sulung saya, mencoba perangkat terompet Basuri sehingga terpilih irama Basuri yang populer.
Akhirnya, selesai sudah perahu berkeliling Situ Gede dan Sampannya mendekat ke terminal pemberhentian. Kami pun turun dan kembali ke Gazebo untuk beristirahat dan melanjutkan istirahat sambil menikmati suasana danau sekitarnya.
Sementara anak-anak masih penasaran mencoba irama lain. Mereka pun meminta lagi untuk berkeliling satu kali perahu yang lainnya. Karena masa liburan, saya izinkan, tapi tidak serta dengan saya dan isteri. Anak-anakpun kembali mengelilingi dengan perahu Basurinya.
Sejak naik perahu kedua, pengelola perahu langsung menawarkan si sulung, untuk langsung mengoperasikan perangkat musik Basuri. Tampak si Sulung memencet-pencet tombol Basuri.
Lalu berapa untuk tiket masuk area wisata Situ Gede? Ada dua tiket yang harus disiapkan pengunjung jika ingin menikmati Situ Gede, pertama tiket masuk area, Rp.5000, kedua tiket perahu Rp 10.000.
Rombongan yang saya bawa bersama krucil sejumlah 9 orang, namun balita tidak dihitung, jadi tiket masuk Rp 35.000 dan Perahu Basuri Rp 70.000. Setelah selesai dengan perahu kedua, anak-anak mengakhiri dengan minum kelapa muda. Dan berakhirlah liburan dengan Perahu Basuri di Tasikmalaya.