Sektor pariwisata nasional mengalami surplus jumlah wisatawan. Jumlah kedatangan wisatawan mancanegara kini jauh lebih besar dibandingkan perjalanan orang Indonesia ke luar negeri
“Jika dibandingkan dengan wisatawan nasional, jumlah wisman lebih tinggi 5,21 juta, surplus ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya, ini artinya Indonesia semakin menarik dan kompetitif di mata dunia,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat jumpa pers di Balairung Soesilo Soedarman Lantai 1, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Selasa (16/12/2025).
Widiyanti mengutip data pergerakan wisatawan dari Badan Pusat Statistik. Jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia sepanjang periode Januari-Oktober 2025 tercatat sebesar 12,76 juta kunjungan. “Malaysia menjadi penyumbang turis terbanyak,” ujarnya. Dia optimistis sampai akhir tahun bakal ada sekitar 14-15 juta wisman ke Indonesia.
Sementara di sisi lain jumlah perjalanan orang Indonesia ke luar negeri periode Januari-Oktober 2025 tercatat sebesar 7,55 juta perjalanan
Surplus wisata ini berpotensi memperkuat net devisa dari sektor pariwisata. Surplus wisatawan yang meningkat berdampak langsung pada kenaikan devisa bersih, sekaligus memperkuat kontribusi pariwisata terhadap pendapatan negara.
Dampak surplus ini terasa melalui meningkatnya permintaan akomodasi, belanja wisatawan, lapangan kerja pariwisata yang terjaga, serta peluang investasi di infrastruktur pariwisata dan UMKM. “Sehingga devisa dari sektor pariwisata menembus 18,5 miliar dolar lebih tinggi dari target batas atas 18,3 miliar dolar AS,” ujarnya.
Selama tahun 2025 ini, Kementerian Pariwisata sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat turis asing. “Kami terus berupaya promosi dengan mengadakan 22 kerja sama terpadu, 17 famtrip, 16 business matching dan 12 pameran wisata dengan potensi devisa Rp 29,6 triliun,” ujarnya.
