Sebelumnya Mesir mengumumkan akan membangun resor mewah di Gunung Sinai, tempat sakral bagi umat Yahudi, Kristen, dan Islam. Diyakini, di sinilah Nabi Musa berdialog dengan Allah melalui semak duri yang menyala serta menerima Sepuluh Perintah Allah.
Proyek ini menimbulkan polemik karena kekhawatiran mengenai keutuhan situs Warisan Dunia UNESCO yang terdiri dari biara, kota, dan gunung. Selain itu, proyek ambisius ini sempat menimbulkan ketegangan antara Mesir dengan Yunani.
Betapa tidak, di kaki Gunung Sinai terdapat Biara St Catherine yang dibangun pada abad ke-6 dan merupakan biara Kristen tertua yang masih digunakan hingga saat ini. Perpustakaannya merupakan salah satu yang terlengkap di dunia. Isinya beberapa manuskrip Kristen tertua di dunia.
Dilansir dari Reuters, Jumat (17/10/2025) awal tahun ini, pengadilan Mesir memerintahkan para biarawan untuk mengosongkan beberapa bidang tanah dan fasilitas ibadah yang telah digunakan para biarawan selama berabad-abad, dengan alasan bahwa mereka disita secara ilegal.
Pada bulan Mei, pengadilan Sinai telah memutuskan sengketa tanah tersebut, menyimpulkan bahwa biara berhak menggunakan situs, tetapi negara sebagai pemilik tanah (tempat biara tersebut dibangun) memandangnya sebagai milik umum. Athena telah menyatakan keprihatinannya tentang rencana Mesir untuk mengembangkan proyek pariwisata di sekitar situs tersebut.
Pada bulan September, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menegaskan kembali komitmen kuat Mesir untuk melindungi tempat-tempat ibadah keagamaan, termasuk Biara St Catherine. Dan mereka berjanji tidak akan merusak situs-situs yang berafiliasi dengannya karena nilai spiritual dan makna keagamaannya.
Setelah negosiasi, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan para diplomat mengatakan Yunani dan Mesir telah menyelesaikan kesepakatan di luar pengadilan yang akan ditandatangani oleh pimpinan biara dan otoritas Mesir.
“Ini menjamin karakter biara untuk selamanya. Konversi apa pun terhadap biara maupun tempat ibadah lainnya dilarang,” kata Mitsotakis dalam pidatonya di parlemen.
Seorang pejabat senior Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan bahwa kesepakatan itu akan ditandatangani dalam beberapa minggu mendatang. Belum ada komentar tambahan terkait kesepakatan antar kedua negara tersebut.