Seorang turis Australia berulah di hutan Aokigahara, Jepang. Dia pun dibanjiri kecaman oleh warga lokal.
Seorang influencer asal Sydney bernama Lochie Jones membuat heboh setelah mengunggah video dirinya meminum sesajen. Sesajen itu berupa minuman beralkohol yang diletakkan untuk para korban di hutan yang dikenal sebagai hutan bunuh diri itu.
Melansir Daily Mail, Senin (1/12/2025) video yang diunggah ke Instagram langsung memantik amarah warga Jepang. Banyak yang menilai tindakannya keterlaluan dan sangat tidak menghormati mereka yang pernah kehilangan nyawa di tempat tersebut.
Video itu disorot bukan hanya oleh warga loka. Kedutaan Besar Australia di Jepang turut turun tangan dan memberikan peringatan langsung kepada Jones.
Kontroversi itu kemudian melebar menjadi perbincangan soal overtourism di Jepang. Destinasi wisata yang terlalu membludak membuat tempat-tempat yang sarat kisah tragis berubah menjadi lokasi konten sensasi bagi sebagian pengunjung.
Aokigahara yang terletak di kaki Gunung Fuji sebenarnya adalah hutan yang indah dan sunyi. Namun selama bertahun-tahun, hutan itu memiliki reputasi kelam karena menjadi lokasi orang mengakhiri hidup atau tersesat dan tak pernah kembali.
Cerita-cerita itu, ditambah berbagai legenda lokal, membuat hutan itu kerap diangkat dalam buku dan film horor yang tanpa disadari justru menarik wisatawan yang penasaran pada hal-hal berbau kematian.
Dari laporan News.com.au, hutan Aokigahara sejak lama dikenal dalam cerita rakyat sebagai tempat para biksu kelaparan meninggal. Ada pula kisah historis yang menyebut orang tua dan orang sakit sering ditinggalkan di sana karena cuaca ekstrem.
Warisan cerita-cerita ini membuat Hutan Aokigahara kini menjadi salah satu pusat wisata mistis di Jepang.
Menurut profesor di University of Sydney yang meneliti wisata mistis, Caroline McKay, mengatakan bahwa lokasi seperti Hutan Aokigahara memang memikat orang-orang yang ingin merasakan sensasi perjalanan yang berbeda.
“Ini merupakan tempat bunuh diri yang besar, jadi jelas merupakan tempat dengan tingkat kematian yang tinggi,” ujarnya.
McKay menambahkan bahwa tak sedikit influencer yang melihat hutan tersebut sebagai lahan untuk membuat konten sensasional, termasuk Jones.
Ulah serupa dilakukan Logan Paul pada 2017. Saat itu, Paul dikecam setelah merekam dan mengunggah video dirinya menemukan jenazah di dalam hutan.
Video itu dilihat 6,3 juta kali dalam 24 jam. Konten itu pun dibanjiri kritik dari semua lapisan masyarakat. Dua hari kemudian Paul merilis permintaan maaf serta mengakui bahwa dia telah melakukan kesalahan.






