Koin-koin kuno ditemukan di Kampung Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. penemuan itu memicu perburuan koin kuno di wilayah tersebut.
Koin-koin itu ditemukan oleh Sopyan, nelayan asal Kampung Cipaku. Saat itu, dia sedang mencari ikan di pesisir yang sedang surut.
Saat itulah mata Sopyan secara tak sengaja melihat benda kecil berkilauan. Benda-benda berkilau itu muncul dari balik pasir pantai. Dia pun penasaran. Setelah didekati, benda itu berupa koin-koin kuno.
“Pas jalan nemu koin ini, karena tidak tahu koin apa kemudian dia (Sopyan) ngasih tahu ke saya,” kata Asep JK, ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, yang juga kerabat Sopyan kepada infoJabar, Rabu (30/7/2025).
Sopyan tak tahu bahwa temuannya bikin heboh. Foto-foto dan video koin itu viral di media sosial. Warga lain pun berdatangan ke lokasi yang sama. Pesisir Ujunggenteng seketika berubah jadi arena perburuan harta karun.
“Ternyata lama kelamaan ramai di Facebook, banyak orang yang ambil, ramai kabarnya kan katanya harta karun. Nah saya juga ngambil, dapat segini. Ini ada tahunnya 1909, ada 1920, ada 1859. Pecahannya juga beragam,” kata Asep sambil menunjukkan beberapa keping logam yang masih utuh bentuknya.
Asep kemudian mencari tahu kisah lama. Area itu disebut-sebut pasar ikan di masa kolonial.
“Dulunya itu, kata kakek saya, di sini ada peninggalan Belanda. Ada pasar ikan. Mungkin ini peninggalannya. Semingguan ini ramai. Ada yang dapat 200 keping, ada yang 100. Saya juga dapat 60 koin,” kata dia.
Asep pun segera bergerak melapor tentang temuan itu kepada pengurus desa. Apalagi, warga yang berdatangan ke lokasi tersebut semakin ramai.
“Saya laporkan ke pihak desa, ke danpos AL, ke Disbudpora. Kemarin datang ke Ujunggenteng,” katanya.
Dia bilang koin-koin itu muncul ke permukaan bisa jadi akibat dari abrasi di pesisir.
“Ini dari ombak, kebawa ombak. Ombak datang terus surut, kita nemu ini. Sepertinya prosesnya (ke daratan) lama, terseret ombak, ketimbun pasir, lalu jadi abrasi, si koin ini bermunculan,” kata Asep.
Warga yang memburu koin itu hanya melakukan saat air laut surut. Saat ini malah sudah tidak ada lagi yang memburunya.
“Kalau lagi pasang enggak ada yang nyari. Tapi kalau surut, banyak lagi yang nyari. Cuma disetop dulu sama aparat, enggak boleh, takut ada apa-apa katanya,” kata dia.
Sebagai tokoh nelayan, ia berharap ada kejelasan terkait munculnya koin-koin itu.
“Harapannya bisa diungkap sebenarnya koin apa, dari mana. Karena sebagai masyarakat nelayan, saya penasaran juga ini,” kata Asep.
Sabtu (26/7) pagi, kabar dan laporan warga itu sampai ke Komandan Pos TNI AL (Danposal) Ujunggenteng Letda Laut (P) Andri Kurniawan. Saat itu ia langsung menggerakkan tim ke lokasi, di wilayah pantai sebelah timur, RT 01/01, Desa Ujunggenteng.
“Menurut keterangan saudara Sopyan, pada hari Selasa, tanggal 22 Juli 2025, sekitar jam 09.00 WIB pagi, Sopyan seperti biasa melaksanakan kegiatan sebagai nelayan penangkapan ikan rebon menggunakan jaring. Sambil duduk iseng-iseng menggaruk tanah pantai, ternyata menemukan koin zaman dulu,” tulis Andri dalam laporan tertulis kepada infojabar.
“Kami mengamankan sebagian uang koin kuno, mengumpulkan bukti-bukti di TKP di antaranya serpihan besi yang berserakan di pantai, dan menghentikan kegiatan pencarian koin yang dilakukan oleh warga sekitar,” kata Andri.