Majapahit punya nama besar di dunia. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kebudayaan akan melakukan revitalisasi Museum Majapahit untuk menggambarkan misi besar Majapahit.
Perlombaan Masterplan Museum telah selesai dan diumumkan juaranya langsung oleh Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan (Menbud). Masterplan ini akan menjadi desain rancang Museum Majapahit yang kelak akan menjadi pusat pengetahuan kebesaran Kerajaan Majapahit. Fadli menjelaskan latar belakang pendirian Museum Majapahit yang merupakan bagian dari upaya Kemenbud untuk menguatkan perlindungan salah satu warisan budaya Indonesia tersebut.
“Penyelenggaraan sayembara Masterplan ini diikuti oleh 142 peserta, tapi karya yang masuk hanya 55. Akhirnya sudah diputuskan ada 3 pemenang juara 1, 2, dan 3. Dari yang menang ini yaitu temanya Surya Majapahit,” katanya pasca Konferensi Pers Pengumuman Pemenang Sayembara Masterplan Museum Majapahit di Gedung E Kementerian Kebudayaan, Komplek Kemendikbudristek, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/11/2025).
Kementerian Kebudayaan akan segera memproses museum tersebut di tahun depan dengan anggaran yang seefisien mungkin.
“Kita mulai ya di tahun depan ini, sesuai budget keuangan kita tentu saja. Kita harapkan nantikan pemerintah masih berkonsentrasi dengan hal yang lain. Tapi kita juga seefisien mungkin, termasuk juga akan mengundang filantropis, private sector,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa luas Museum Majapahit yang nantinya akan diperluas sesuai kebutuhan museum. “Sekarang kita sudah punya empat hektare yang sekarang ini, pusat informasinya juga sudah saya sebutkan sebagai museum. Itu empat hektare sudah mulai ditata, tapi kita membutuhkan kurang lebih sekitar lima hektare lagi yang perlu dibebaskan, sehingga kawasan itu kurang lebih 10 hektar lah,” ujarnya.
Fadli Zon juga mengatakan kalau Museum Majapahit akan menerapkan museum yang ramah lingkungan. “Saya kira kita ini juga sudah menjadi tren di dunia, sudah cukup lama. Biaya untuk terutama menjaga suhu, temperatur di dalam museum itu kan cukup tinggi. Salah satunya melalui Renewable Energy, kita membutuhkan energi yang dari sumber, matahari, dan surya panel, dan lain-lain. Sehingga ini bisa menekan biaya maintenance pemeliharaannya di masa depan” jelasnya.
Sayembara ini bertujuan untuk mendapatkan desain terbaik yang menggambarkan visi besar Museum Majapahit, serta menghasilkan konsep yang memperkuat nilai sejarah, arkeologi, serta jati diri budaya Majapahit. Perancangan masterplan difokuskan di kawasan Trowulan, Jawa Timur pada lahan baru seluas ±4,58 hektare, dan area eksisting seluas ±5,43 hektare.
Ia juga menjelaskan diperlukan adanya perencanaan yang matang untuk menjadikan Museum Majapahit sebagai museum yang proporsional dan representatif, sehingga diselenggarakan sebuah sayembara untuk merancang desain atau masterplan Museum Majapahit.
Museum Majapahit dirancang menjadi museum yang paling lengkap untuk menggambarkan kebesaran Kerajaan Majapahit dan sebagai living chronicle yang tidak hanya menampilkan artefak masa lalu, tetapi juga menjadi ruang dinamis di mana sejarah Majapahit tidak hanya dilihat, tetapi dipelajari, dipahami, dan dihidupkan kembali sebagai sumber inspirasi masa kini dan masa depan.
Karena itu, desain yang dicari tidak sekadar berupa bentuk arsitektur, melainkan strategi kebudayaan yang mampu merepresentasikan nilai-nilai Majapahit, seperti maritim, agraria, toleransi, dan kebhinekaan.
Lebih lanjut, Fadli memastikan perencanaan Museum Majapahit dibangun tidak hanya menggambarkan kejayaan masa lalu tetapi mampu berdialog dengan tantangan zaman dan menjadi ruang pembelajaran bagi generasi muda.
“Kita berharap museum ini tentu mencirikan arsitektur suasana atau representasi dari Majapahit pada eranya, abad ke-13 hingga abad ke-15. Kita ingin memastikan perencanaan Museum Majapahit ini dibangun berdasarkan satu prinsip Uncover the past, understand the present, shape the future,” jelas Fadli.
Penyelenggaraan sayembara bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Kemitraan ini dipilih berdasarkan profesionalisme, kredibilitas, dan peran IAI dalam memajukan dunia arsitektur di Indonesia.
Sayembara telah dilaksanakan selama lima bulan, sejak Juni hingga Oktober 2025, mencakup rangkaian proses mulai dari pengumuman, pengumpulan karya, seleksi administrasi dan teknis, penjurian, hingga penetapan pemenang.
Tiga karya terbaik dan dua karya apresiasi telah dipilih sebagai pemenang. Dalam penjelasannya, Fadli menyebutkan karya-karya tersebut bukan hanya representasi kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang bagaimana sebuah museum dapat menjadi simpul pelestarian, pendidikan, dan kebanggaan nasional.
Desain terpilih tersebut akan menjadi rujukan dalam penyusunan masterplan final Museum Majapahit. Karya pemenang Sayembara Masterplan Museum Majapahit antara lain: ‘Surya Majapahit’, karya tim yang diketuai oleh Ar Thoat Fauzi, sebagai pemenang pertama; ‘Chhatra Pustaka’, karya tim yang diketuai Ar Aris Munandar, sebagai pemenang kedua; dan ‘Jiwa Wilwatikta’, karya tim yang diketuai Revianto Budi Santosa, sebagai Pemenang Ketiga;
Sementara dua kategori karya apresiasi adalah ‘Mewayu Hayuning Buwana’ karya tim yang diketuai Ar Haidar Majid D, dan ‘Sumunaring Nusa Maja’ karya tim yang diketuai Ar Hernowo Muliawan.
Penyelenggaraan sayembara bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Kemitraan ini dipilih berdasarkan profesionalisme, kredibilitas, dan peran IAI dalam memajukan dunia arsitektur di Indonesia.
Sayembara telah dilaksanakan selama lima bulan, sejak Juni hingga Oktober 2025, mencakup rangkaian proses mulai dari pengumuman, pengumpulan karya, seleksi administrasi dan teknis, penjurian, hingga penetapan pemenang.
Tiga karya terbaik dan dua karya apresiasi telah dipilih sebagai pemenang. Dalam penjelasannya, Fadli menyebutkan karya-karya tersebut bukan hanya representasi kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang bagaimana sebuah museum dapat menjadi simpul pelestarian, pendidikan, dan kebanggaan nasional.
Desain terpilih tersebut akan menjadi rujukan dalam penyusunan masterplan final Museum Majapahit. Karya pemenang Sayembara Masterplan Museum Majapahit antara lain: ‘Surya Majapahit’, karya tim yang diketuai oleh Ar Thoat Fauzi, sebagai pemenang pertama; ‘Chhatra Pustaka’, karya tim yang diketuai Ar Aris Munandar, sebagai pemenang kedua; dan ‘Jiwa Wilwatikta’, karya tim yang diketuai Revianto Budi Santosa, sebagai Pemenang Ketiga;
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Sementara dua kategori karya apresiasi adalah ‘Mewayu Hayuning Buwana’ karya tim yang diketuai Ar Haidar Majid D, dan ‘Sumunaring Nusa Maja’ karya tim yang diketuai Ar Hernowo Muliawan.






