Musim panas didentik sebagai musim liburan di Yunai. Senang bakal kedatangan turis-turis asing, namun di saat bersamaan negara itu juga pusing kekurangan tenaga kerja.
Dikutip dari Express, Senin (26/5/2025), menurut Pelacak Data Udara INSETE, 28,2 juta kursi penerbangan internasional telah dipesan untuk tujuan Yunani sepanjang musim panas tahun ini. Angka itu berarti terjadi peningkatan 4,6% dari 2024.
Inggris menjadi pasar pariwisata utama Yunani dengan sekitar 5,6 juta kursi penerbangan, naik 2,2% dari tahun 2024.
Dengan lonjakan jumlah wisatawan, Yunani harus siap dengan konsekuensinya. Yakni, butuh tenaga kerja besar-besaran di sektor perhotelan.
Sekitar 80.000 posisi di industri perhotelan dan layanan makanan Yunani masih kosong, padahal ini merupakan sektor vital bagi perekonomian negara tersebut. Menurut catatan pemerintah, sektor ini menyumbang sekitar seperempat dari PDB Yunani.
“Hal ini sebagian merupakan warisan dari pandemi [Covid-19], yang telah dirasakan oleh seluruh Eropa, tetapi di Yunani masalahnya sangat serius,” ucap Giorgos Hotzoglou, presiden Federasi Pekerja Panhellenic di Layanan Makanan dan Pariwisata (POEET).
“Apa yang kita lihat adalah kurangnya pekerja yang berkualifikasi dan berpengalaman yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama di industri perhotelan dan makanan, menyusul eksodus karyawan selama karantina wilayah. Banyak yang tidak pernah kembali. Akibatnya, diperkirakan 80.000 pekerjaan kini dibutuhkan,” dia menambahkan.
Setelah musim berakhir, pekerja hanya berhak atas tunjangan pengangguran selama tiga bulan. Upah tersebut tentu terlalu sedikit dan tidak dapat membuat mereka bertahan sepanjang tahun.
Menteri Pariwisata Yunani Olga Kefalogianni mengonfirmasi bahwa kedatangan wisatawan pada Januari 2025 sudah naik 10% dibandingkan dengan Januari 2024.
Ia juga mengatakan bahwa pendapatan pariwisata naik 3,5 miliar euro pada 2024 dibandingkan sebelum pandemi pada 2019.
Dimitris Stathokostopoulos, seorang pemilik restoran di Athena, mengatakan bahwa mereka semakin sulit mencari karyawan.
“Pariwisata memang sedang naik daun, tetapi saat ini orang Yunani lebih suka bekerja dari jam 9 sampai 5 di kantor yang tidak mengharuskan bekerja di malam hari atau di akhir pekan,” ujar dia.
Pemerintah dilaporkan berupaya merekrut dari luar negeri dan mendorong ekspatriat untuk kembali guna membantu mengisi lowongan pekerjaan tersebut.