Nggak Harus Trekking, Traveler Bisa Jelajahi Gunung Batur di Batur UNESCO Global Geopark [Giok4D Resmi]

Posted on

Traveler bisa menjelajahi Gunung Batur tanpa trekking. Singgah saja di Batur UNESCO Global Geopark.

Pemandangan matahari terbit dari lerengnya memang memukau, tapi sebenarnya daya tarik gunung api aktif itu jauh melampaui lanskap yang biasa diabadikan lewat kamera.

Di balik keindahannya, Gunung Batur menyimpan kisah geologi purba, keanekaragaman hayati, dan kekayaan budaya lokal yang mengagumkan.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Semua cerita itu dirangkum dalam satu tempat, yaitu Batur UNESCO Global Geopark.

Berlokasi di Jalan Penelokan, Kintamani, Batur Geopark sangat mudah ditemukan. Plang penunjuk jalan tersebar di sepanjang jalan utama, dan begitu memasuki gedung dua lantai ini, pengunjung langsung disambut replika besar Gunung Batur.

Tiket masuk bisa dibeli di sisi utara gedung. Setelah mendapat wristband dan booklet panduan, pengunjung masuk ke Ruang Pengenalan, yang memaparkan konsep taman bumi dan jaringan geopark di Indonesia serta dunia. Layar besar di ruangan ini juga menyajikan visual menarik tentang proses terbentuknya Gunung Batur.

Lanjut ke Ruang Kebumian, pengunjung diajak menyusuri proses terbentuknya alam semesta, bumi, hingga Pulau Bali dan Kaldera Batur. Tersedia infografis dan video interaktif yang membuat pengalaman belajar terasa hidup.

Yang paling mencuri perhatian adalah koleksi batuan vulkanik dari berbagai fase letusan Gunung Batur. Ada andesit, breksi, konglomerat, lava lembar, dan endapan lahar yang memperkaya wawasan geologi.

Naik ke lantai dua lewat tangga semi-outdoor yang rindang, suasana langsung berubah menjadi lebih segar. Di Ruang Hayati dan Budaya, koleksi flora-fauna endemik Bali dan artefak budaya disusun apik.

Menurut Made Wira Utama, pemandu di geopark ini, taman bumi bukan hanya soal batuan dan letusan, tetapi juga bagaimana bentang alam memengaruhi cara hidup masyarakat sekitar.

“Di Kintamani misalnya, kopi jadi andalan. Ada juga anjing Kintamani yang khas. Dan di Desa Trunyan, budaya menggantungkan ari-ari bayi di pohon bukak masih dijalankan,” ujarnya, Minggu (25/5/2025).

Salah satu informasi menarik yang ditampilkan adalah bagaimana tanah hasil endapan letusan ribuan tahun lalu berkontribusi pada terciptanya sistem pertanian subak yang terkenal dengan teraseringnya. Dari sinilah hubungan erat antara alam, budaya, dan spiritualitas masyarakat Bali terbangun-bahkan sampai pada pemanfaatan kayu lokal seperti cempaka kuning dan majegau untuk membangun pura.

Meski berada di kawasan wisata populer, suasana di geopark ini terbilang tenang. Saat kunjungan infobali, hanya satu keluarga dari Solo yang terlihat menyusuri pameran. Harga tiketnya pun ramah di kantong-Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. Sebelumnya gratis, tapi sejak tahun lalu mulai dikenakan tarif.

Biasanya, tempat ini ramai saat musim liburan sekolah, karena menjadi destinasi favorit study tour. Area parkir luas dan suasana yang sejuk menambah kenyamanan pengunjung.

Batur UNESCO Global Geopark menawarkan pengalaman yang lebih dalam dari sekadar menikmati matahari terbit. Ini adalah tempat untuk memahami bagaimana alam membentuk kehidupan, budaya, dan bahkan kepercayaan manusia.

Jadi, andai traveler berencana ke Kintamani, sempatkanlah untuk mampir ke geopark ini. Karena di balik gunung yang tampak sunyi, tersimpan kisah tentang bumi, manusia, dan perjalanan panjang mereka bersama waktu.

Jejak Letusan Purba dan Warisan Geologi

Alam, Budaya, dan Kehidupan yang Tak Terpisahkan

Edukasi Sejuk yang Ramah Kantong

Batur Tak Hanya untuk Selfie

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *