Begitu melangkah mendekati dua kaca pintu besar bertuliskan Nika Coffee Books, traveler akan langsung merasa seolah disambut sebuah dunia baru. Dunia dengan aroma kopi dan wangi halaman buku menyatu dengan lembut.
Toko ini berada di Gafoy Summarecon Mall Kelapa Gading, sebuah spot yang mudah dijangkau dan terintegrasi langsung dengan LRT Boulevard Utara lewat skybridge.
Saat pintu dibuka, semerbak harum buku langsung menyergap. Rak-rak kayu memamerkan deretan buku luar negeri berbahasa Inggris dengan tema yang beragam, mulai dari fiksi, self development, bisnis, hingga parenting. Banyak di antaranya masuk nominasi New York Times Bestseller. Tak ketinggalan, ada juga novel karya penulis Indonesia, seperti Laut Bercerita hingga Luka Cinta.
Semua buku tampil bersih, baru, dan rapi, masing-masing dilapisi plastik yang menandakan bahwa koleksi di sini bukan untuk dibaca di tempat, melainkan untuk dibawa pulang oleh pemilik barunya. Koleksi buku itu merupakan hasil kurasi dari Prose and Petals powered by Gramedia, yang menjadi partner resmi Nika Coffee dalam menghidupkan konsep book cafe mereka.
Menurut Arini, kasir Gramedia di Nika Coffee, sekitar delapan puluh persen koleksi di sini adalah buku impor pilihan, ditambah buku-buku novel Indonesia dan beberapa bacaan untuk anak.
Memasuki area kafe, traveler akan mendapati suasana yang bersih dan hangat. Rak buku dilapisi kain putih sebagai background yang memisahkannya dari area meja dan kursi.
Di beberapa sudut, tersusun meja kayu berwarna coklat dengan desain tak biasa, pinggirannya dibuat seakan ‘kroak’, seperti terkelupas, padahal itu bagian dari seni desain interiornya.
Meja-meja ini bersifat sharing, membuat siapa pun bebas duduk bersama pengunjung lain sambil menikmati suasana. Tak perlu ke kasir untuk memesan, setiap meja punya barcode, memudahkan traveler yang ingin langsung memilih menu tanpa harus bergerak dari tempat duduk.
Di salah satu lorong samping, terdapat kaca besar yang memberi pemandangan langsung ke area luar mall, tepat untuk kamu yang suka duduk sambil mengamati keramaian dari kejauhan.
Menariknya lagi, di lorong ini juga tersedia bilik ganti. Traveler bisa mencoba baju-baju polos warna hitam dan putih yang digantung rapi, cocok untuk kebutuhan OOTD di area kafe. Setelah selesai mencoba, pengunjung hanya perlu mengembalikannya seperti semula.
Atmosfer Nika Coffee terasa kondusif untuk bekerja, meeting online, atau sekadar mencari waktu tenang untuk diri sendiri. Beberapa pengunjung pun mengakuinya.
“Konsepnya unik dan termasuk rare dengan desain ciamik. Nika Gafoy bisa jadi destinasi ngopi sambil membaca buku,” ujar Sindi, salah satu pengunjung yang sedang santai di Nika Coffee.
“Ada etalase buku-buku, dan yang kulihat tadi kebanyakan internasional semua. Suasananya juga kondusif, cocok buat meeting online atau WFC,” kata Bela, salah satu pengunjung kafe.
Meski begitu, traveler perlu tahu bahwa konsep Nika berbeda dengan kebanyakan book cafe. Karena buku-bukunya bersegel plastik, pengunjung tidak bisa membacanya langsung di tempat.
Dengan interior modern, konsep unik, dan koleksi buku pilihan yang bersih serta tertata rapi, Nika Coffee and Books menjadi kombinasi sempurna antara kedai kopi dan toko buku.
Tempat ini buka setiap hari dari pukul 10.00-22.00. Durasi yang cukup panjang untuk traveler yang ingin menghabiskan sore santai, menyesap kopi, lalu pulang dengan membawa buku baru di tangan.






