Festival Pacu Jalur 2025 resmi digelar. Menteri Pariwisata Widiyanti Putri menyebut Pacu Jalur adalah contoh nyata warisan budaya bisa jadi magnet wisata.
Hadir langsung di Tepian Narosa, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, Menpar Widiyanti Putri Wardhana memuji Pacu Jalur sebagai warisan budaya yang berhasil sebagai magnet wisata.
“Pacu Jalur adalah warisan budaya Indonesia yang unik yang kini juga menjadi bagian dari strategi kita untuk memperkuat nation branding, serta memperluas diplomasi budaya sebagai magnet wisata,” kata Widiyanti seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/8/2025).
Menurut Menpar Widi, event budaya akbar masyarakat Kuansing ini telah berhasil tumbuh jadi sebuah ikon. Kemenpar pun terus mendorong meningkatnya kualitas festival tersebut dari tahun ke tahun.
“Festival Pacu Jalur Tradisional adalah salah satu contoh nyata event yang berhasil tumbuh menjadi ikon budaya sekaligus magnet wisata. Kementerian Pariwisata akan terus mendukung peningkatan kualitas, baik melalui penguatan sumber daya manusia, pengembangan ekosistem event, hingga promosi ke pasar domestik dan internasional,” tambah Widiyanti.
Festival Pacu Jalur, disebut Menpar Widi memang sudah secara konsisten masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) sejak tahun 2022. Di tahun 2024, Festival Pacu Jalur juga menembus jajaran Top 10 KEN.
Di tahun 2025 ini, Pacu Jalur kembali terpilih oleh Kemenpar sebagai salah satu event unggulan KEN 2025. Menpar Widi pun penyerahan Piagam KEN 2025 kepada Bupati Kuansing Suhardiman Amby.
Menpar Widiyanti pun menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Riau, Pemkab Kuantan Singingi (Kuansing), serta masyarakat Kuansing yang telah konsisten untuk menjaga tradisi Pacu Jalur setiap tahunnya.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Provinsi Riau, Kuantan Singingi dan masyarakat atas dedikasi dalam menjaga, mengembangkan dan melestarikan festival ini,” kata Widi dalam sambutannya, Rabu (20/8/2025) seperti dikutip dari infoSumut.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bahkan berpesan agar Pacu Jalur harus terus dijaga, karena Pacu Jalur bukan sekadar perlombaan, melainkan warisan budaya dan pariwisata Riau yang harus dirawat.
“Pacu jalur adalah warisan kebudayaan dan pariwisata Riau yang harus dijaga dan dirawat. Pemerintah pusat bersama seluruh pemangku kepentingan siap bersinergi untuk memajukan tradisi ini,” tegas dia.
Tahun ini, sebanyak 228 jalur (perahu tradisional) ikut serta dalam perlombaan tersebut. Menariknya, dari ratusan peserta, ada satu jalur yang berasal dari Sumatera Barat sebagai bentuk persaudaraan lintas daerah.
Selain perlombaan, festival Pacu Jalur juga menghadirkan ratusan UMKM lokal dengan kuliner khas, kerajinan tangan, hingga produk kreatif lainnya.