Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Duka Umat Katolik Indonesia

Posted on

Paus Fransiskus meninggal dunia dengan tenang di usia 88 Tahun. Tahun lalu, Paus Fransiskus melakukan perjalanan Apostolik ke Indonesia yang membawa berkat.

Kabar meninggalnya Paus Fransiskus disampaikan oleh perwakilan Vatikan. Pemimpin umat Katolik itu meninggal dunia sehari setelah hadir di Saint Peter’s Square pada hari Minggu (20/4) untuk Misa Paskah.

“Pagi ini pukul 7:35 (0535 GMT) Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” kata Kardinal Kevin Farrell dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh Vatikan di saluran Telegramnya dilansir kantor berita AFP, Senin (21/4/2025).

Beberapa bulan lalu sebelum kepergiannya, tepatnya pada 3-5 September 2025, Paus Fransiskus melakukan perjalanan Apostolik ke Indonesia. Di Jakarta, Paus Fransiskus menggelar Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 5 September 2024.

Kehadiran Paus Fransiskus ke Jakarta tentu saja membawa berkat yang sangat besar bagi umat Katolik se-Indonesia. Berkat itu bahkan juga dirasakan oleh berbagai sektor lainnya.

Sektor perhotelan misalnya, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Jakarta merasakan okupansi hotel meningkat berkat kedatangan Paus Fransiskus.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Jakarta, Sutrisno Iwantono mengatakan, okupansi hotel menjelang kedatangan sang pemimpin Katolik dunia ini tak hanya terjadi di hotel-hotel dengan kelas menengah saja, tetapi juga penginapan-penginapan lainnya juga.

“Ya itu (okupansinya) naiklah dan mendekati penuh semua, yang datang kan bisa dari (berbagai kalangan) kalangan-kalangan atas yang ada uang kan nah itu bisa menginap di hotel-hotel bintang tiga, empat atau lima. Tapi yang lainnya bisa menginap di hotel yang lebih rendah gitu,” ujar Sutrisno saat dihubungi infoTravel, Senin (2/9/2024).

Peningkatan okupansi hotel di Jakarta berkat kedatangan Paus Fransiskus bisa mencapai 15 hingga 25%. Tak hanya itu, dari sisi ekonomi bagi hotel-hotel sekitar GBK merupakan peningkatan yang menanjak.

Dengan datangnya Paus Fransiskus ke Indonesia ini pihaknya begitu senang karena mampu menaikan sektor ekonomi bagi hotel-hotel yang berada di area titik kegiatan. Mengingat antusiasme para jemaat yang ingin melaksanakan Misa akbar di SUGBK begitu tinggi.

“Ya tentunya kita senanglah kalau pada kedatangan (Paus Fransiskus) ini terlepas soal spiritual ya, tapi dari sisi ekonomi hotel-hotel ini tentu akan meningkat karena okupansi,” katanya.

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia juga mengangkat citra Indonesia di mata dunia. Kedatangan pemimpin Vatikan itu menunjukkan Indonesia adalah negara yang aman dan rukun, meski memiliki keragaman agama dan budaya yang sangat kaya.

“Jadi kedatangan beliau ya tentu akan berdampak positif, karena beliau hadir ke suatu negara pasti faktor keamanannya kan harus aman. Nah itu paling tidak bisa membantu citra Indonesia itu aman jadi kalau ada cerita yang nggak bagus Paus aja datang kok,” ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya.

“Walaupun kita mayoritas Muslim, beliau sebagai pemimpin Katolik dunia berkenan hadir ke sini, jadi mungkin beliau bisa melihat nanti, apalagi kalau ada tokoh-tokoh agama lain kan. Bahwa kita itu harus menjaga keragaman beragama ini secara damai,” pungkas Nia.

Selama kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus berdialog lintas agama dengan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar. Mereka bercengkrama dengan akrab dan berfoto bersama, bahkan Paus Fransiskus memberikan turut berkat kepada Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal.

Selamat jalan, Paus Fransiskus. Selamat beristirahat dalam keabadian.