Kabar duka menyelimuti hampir seluruh dunia usai Paus Fransiskus menghembuskan nafas terakhirnya. Lalu bagaimana situasi pariwisata Vatikan ke depannya?
Vatikan mengumumkan kabar duka itu melalui sebuah pernyataan video pada Senin, (21/4/2025). Kepergian Paus terjadi hanya satu hari setelah tampil cukup lama di depan publik untuk pertama kalinya sejak keluar dari rumah sakit pada 23 Maret lalu, usai menjalani perawatan intensif selama lebih dari sebulan akibat penyakit yang diidapnya.
Pada Minggu saat Paskah, Paus menyapa ribuan umat yang memadati Lapangan Santo Petrus dari kendaraan kepausan terbuka, sembari memberikan berkat khusus untuk pertama kalinya sejak Natal.
Paus Fransiskus meninggal pada usia 88 tahun. Masa berkabung ditetapkan selama sembilan hari.
Melansir Economic Times, Selasa (22/4) meski suasana berkabung menyelimuti, Roma dan wilayah Vatikan tidak akan ditutup total. Aktivitas wisata tetap berjalan, walau dengan beberapa penyesuaian.
Hanya saja keamanan akan ditingkatkan karena berbagai prosesi keagamaan yang sakral dilakukan di Vatikan dan Roma. Selama persiapan pemakaman itu kehidupan sehari-hari tetap berlanjut. Para wisatawan tetap bisa menjelajahi keindahan Roma. Hotel, restoran, museum, dan transportasi umum tetap beroperasi.
Diperkirakan kawasan di sekitar Vatikan, terutama lapangan dan Basilika Santo Petrus sangat ramai oleh pelancong, peziarah, dan umat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Begitu Paus meninggal diberitakan, Vatikan memberlakukan pengamanan ekstra. Beberapa area utama akan diatur secara ketat, termasuk prosesi penghormatan terakhir saat jenazah Paus disemayamkan, misa pemakaman yang biasanya dilakukan dalam waktu sekitar enam hari, dan konklaf atau rapat tertutup para kardinal untuk memilih Paus baru.
Wisatawan yang ke sana siap-siap menghadapi antrean panjang dan pemeriksaan keamanan yang lebih ketat.
Meski Museum Vatikan sebagian besar tetap buka, tempat-tempat khusus seperti Kapel Sistina mungkin akan ditutup sementara karena menjadi lokasi konklaf. Selain itu, beberapa bagian lain di dalam Vatikan juga bisa ditutup untuk persiapan prosesi keagamaan, pengaturan media, atau kunjungan pejabat resmi.
Meskipun perjalanan ke Roma tidak dilarang, suasana di kota tersebut jelas akan berubah. Ribuan orang dari seluruh dunia diperkirakan akan datang, baik untuk berdoa, menghadiri misa pemakaman, atau sekadar menjadi bagian dari momen bersejarah tu.
Yang perlu diperhatikan adalah, hotel-hotel di dekat Vatikan bisa cepat penuh., jadwal tur mungkin berubah atau dibatalkan. Kemudian, wisatawan disarankan untuk terus mengikuti info resmi dan merencanakan perjalanan selanjutnya.