Perjalanan pulang Shataria Banks, perempuan asal Texas, Amerika Serikat, berakhir pahit. Dia ditolak naik pesawat Spirit Airlines saat hendak terbang dari Bandara Internasional Miami pada Rabu (23/7/2025), usai menjalani operasi plastik.
Dikutip CBS Miami, Minggu (10/8/2025), Shataria mengaku sudah menyiapkan langkah preventif agar penerbangannya lancar. Dia membawa surat keterangan dari dokter yang menyatakan dirinya aman untuk terbang.
Tetapi, staf bandara menolaknya. Mereka tidak menerima surat keterangan itu.
Menurut staf Spirit Airlines, penolakan dilakukan karena “prosedur internal” demi keselamatan penumpang. Namun, ketika Shataria menanyakan detail kebijakan medis tersebut-termasuk apakah bisa diakses publik, jawabannya justru membingungkan. Dia diberitahu bahwa informasi tersebut tidak tersedia secara tertulis, baik di bandara maupun secara online.
Shataria pun kecewa berat dan menganggap staf maskapai kurang transparan dan tidak menunjukkan empati kepada penumpang dengan kondisi khusus seperti dirinya. Apalagi, saat itu ia masih dalam masa pemulihan, dengan perban dan tabung drainase di bagian perut. Meski begitu, ia merasa layak terbang karena sudah mendapat izin medis.
Menanggapi insiden ini, manajemen Spirit Airlines akhirnya memberi penjelasan resmi. Mereka menyebut keselamatan penumpang adalah prioritas utama, dan staf bandara telah berkonsultasi dengan tim medis profesional melalui MedLink.
Nah, berdasarkan hasil konsultasi, MedLink merekomendasikan bahwa Shataria tidak layak terbang demi menghindari risiko kesehatan.
Spirit Airlines pun membatalkan penerbangannya dan memberikan pengembalian uang tiket penuh. Namun, keputusan itu tetap meninggalkan kekesalan bagi Shataria.
“Tidak semua orang punya uang untuk beli tiket baru,” ujarnya.
Dia pun menegaskan tak ingin lagi menggunakan maskapai tersebut di masa depan.
Kasus penumpang operasi plastik yang bermasalah di bandara bukan pertama kali terjadi. Pada 2017, tiga perempuan asal China yang baru menjalani oplas di Korea Selatan sempat tertahan di bandara. Wajah mereka bengkak dan masih terbalut perban, sehingga petugas imigrasi sulit mencocokkan wajah mereka dengan foto di paspor.
Ketiganya akhirnya harus menunggu di kantor imigrasi bandara, dan foto mereka yang sedang menunggu sempat beredar di media sosial Weibo, memicu komentar dan sindiran warganet.