Pencarian Macan Tutul Harus Secepatnya dan Tidak Boleh Main-main! baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Penanganan macan tutul yang kabur dari Lembang Park and Zoo (LPZ) ke wilayah Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Jabar harus dilakukan secepatnya dan tidak boleh main-main.

“Ini bukan hal yang mudah dan bukan yang tanpa risiko, sehingga tidak bisa main-main soal ini,” kata Anggota Dewan Pengelola Taman Safari Indonesia (TSI) John Sumampau seperti dilansir dari Antara.

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat, sehingga berpotensi konflik satwa dengan manusia lagi serta berbahaya bagi anak kecil dan ternak, meski kawasan tersebut sebetulnya bisa cocok sebagai habitat macan tutul.

Ia menjelaskan bahaya juga bisa meningkat jika macan tutul muda tersebut ternyata mengalami gangguan secara psikologis karena berbagai faktor, termasuk tingkat stres berlebihan.

“Macan tutul adalah hewan yang pandai kamuflase, lima meter itu bisa tidak kelihatan. Umpamanya jika dia secara psikologis terganggu, maunya ingin terlihat ya bisa terlihat lagi, bisa datang lagi ke perkampungan mencari makanan,” ucapnya.

Masyarakat, katanya, bisa melakukan pengamanan kampung mereka dari ancaman masuknya macan tutul lewat menggalakkan siskamling dengan per kelompok lima orang atau lebih untuk bisa menghalau satwa itu kembali ke hutan.

Terkait dengan psikologis macan tutul yang tidak stabil, katanya, bisa meningkatkan bahaya bagi tim yang berusaha mengamankan satwa tersebut.

Ia menjelaskan semisal dengan peralatan yang umum digunakan, yakni “blow pipe” untuk membius hewan dengan batas maksimal digunakan dalam radius tak lebih dari 10 meter, kemungkinan besar bisa gagal karena macan itu lari atau malah balik menyerang karena merasa terdesak.

Ia menjelaskan berbagai aspek penanganan yang standar perlu menjadi pertimbangan berbagai pihak, karena insiden ini akan menjadi perhatian dunia terkait dengan penanganan satwa dilindungi tersebut.

“Kalau nyawa satwanya hilang, nama kita jelek di dunia, karena dunia akan menyorot kita, dan kalau kita kehilangan nyawa petugas juga tidak lucu. Karena ini tidak bisa main-main,” ujarnya.

Pihaknya menyatakan kesiapan jika sewaktu-waktu diminta bantuan menangani insiden ini, mengingat beberapa kali telah terjun dalam penyelamatan macan tutul di beberapa daerah.

Peralatan yang dimiliki, khususnya di TSI, terbilang siap dengan kandang jebak, kandang angkut, senjata bius jarak jauh, dan sumber daya manusia, seperti keeper, dokter hewan, dan tim medis hewan yang berpengalaman.

“Kami selalu terbuka jika tenaga dan pengalaman kami selama ini dibutuhkan oleh berbagai pihak dalam penyelamatan hewan dilindungi ini. Karena itu tadi, kita tidak bisa main-main,” katanya.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menyebutkan macan tutul yang lepas dari kandang karantina di Lembang Park and Zoo, Kabupaten Bandung Barat, diduga mengarah ke kawasan hutan Gunung Tangkuban Parahu.

Kepala BBKSDA Jawa Barat Agus Arianto mengatakan dugaan tersebut didasarkan pada temuan jejak satwa yang ditemukan tim pencari di lapangan. Agus Arianto mengatakan dengan masuknya macan tutul berusia 3 tahun itu ke kawasan hutan lindung maka upaya pencarian bisa dibilang tak berlanjut.

“Kalau pencarian istilahnya bukan dihentikan sebetulnya, tapi kita memantau saja. Kita tidak mencari lagi karena kan hutan sudah masuk ke kantong habitat dari macan tutulnya,” kata Agus saat dikonfirmasi, .

Namun pemantauan akan tetap dilakukan. Tim yang sebelumnya diterjunkan melakukan perburuan, kini ditugasi untuk menghimpun informasi dari masyarakat jika ada kemungkinan melihat macan tutul tersebut.

“Kita pantau apakah ada aktivitas macan tutul yang terlihat warga, kemudian kita menanti laporan. Tim yang standby masih ada, tapi jumlahnya dikurangi. Jadi sudah enggak mencari seperti kemarin sampai menggunakan drone thermal ke hutan,” kata Agus.

Dugaan macan tutul itu sudah keluar dari area Lembang Park & Zoo berdasarkan temuan jejak kaki oleh tim pemburu. Kemudian dikuatkan oleh kesaksian warga yang mengungkap gonggongan tak biasa anjing miliknya pada Sabtu (30/8/2025).

Macan tutul itu berhasil menghindari kejaran tim pemburu yang dikerahkan sejak hari pertama, Kamis (28/8/2025). Sempat beberapa kali tercitra drone thermal, namun keberadaannya kembali hilang dari pantauan.

Sementara itu, mengutip akun Instagram BBKSDA Jabar, Senin (8/9/2025), Tim Penanganan Macan Tutul di LPZ masih belum menemukan jejak baru.

“Penyisiran di dalam dan LPZ Kembali memanfaatkan dukungan K9 POLDA Jabar. Penyisiran dilakukan di dalam area LPZ, kemudian bergeser pada titik lokasi tepi hutan lindung dimana dijumpai jejak aktifitas macan tutul untuk terakhir kalinya dan sesuai hasil identifikasi pergerakan objek di tepi hutan lindung kaki Gunung Tangkuban Parahu. Hasil penyisiran tanggal 7 September 2025 hari ketiga pasca penyampaian laporan, Nihil jejak baru Macan Tutul,” tulis BBKSDA.

Macan Tutul Diduga Sudah Keluar dari Lembang Park & Zoo

Dugaan macan tutul itu sudah keluar dari area Lembang Park & Zoo berdasarkan temuan jejak kaki oleh tim pemburu. Kemudian dikuatkan oleh kesaksian warga yang mengungkap gonggongan tak biasa anjing miliknya pada Sabtu (30/8/2025).

Macan tutul itu berhasil menghindari kejaran tim pemburu yang dikerahkan sejak hari pertama, Kamis (28/8/2025). Sempat beberapa kali tercitra drone thermal, namun keberadaannya kembali hilang dari pantauan.

Sementara itu, mengutip akun Instagram BBKSDA Jabar, Senin (8/9/2025), Tim Penanganan Macan Tutul di LPZ masih belum menemukan jejak baru.

“Penyisiran di dalam dan LPZ Kembali memanfaatkan dukungan K9 POLDA Jabar. Penyisiran dilakukan di dalam area LPZ, kemudian bergeser pada titik lokasi tepi hutan lindung dimana dijumpai jejak aktifitas macan tutul untuk terakhir kalinya dan sesuai hasil identifikasi pergerakan objek di tepi hutan lindung kaki Gunung Tangkuban Parahu. Hasil penyisiran tanggal 7 September 2025 hari ketiga pasca penyampaian laporan, Nihil jejak baru Macan Tutul,” tulis BBKSDA.

Macan Tutul Diduga Sudah Keluar dari Lembang Park & Zoo