Seorang penumpang membagikan pengalaman tidak menyenangkan setelah menemukan koper dan seluruh isinya hancur berantakan saat tiba di area pengambilan bagasi.
Total kerugiannya mencapai 1.500 poundsterling atau sekitar Rp 30 juta. Kisah tersebut di forum Reddit. Ia bercerita peristiwa itu dialaminya saat terbang dari Nice menuju Bandara Stansted, Inggris, menggunakan maskapai Ryanair.
“Saya melewati keamanan dengan cepat dan menunggu tas di ban berjalan. Tapi setelah menunggu lama, tak ada tanda-tanda dan setelah 45 menit layar bagasi menunjukkan penerbangan kami sudah selesai,” tulisnya dikutip dari Daily Mail, Selasa (4/11/2025).
Merasa panik, ia kemudian mendatangi meja bantuan Ryanair. “Untungnya saya masih menyimpan tanda bagasi. Petugas mengatakan tas saya masih berada di Stansted, yang saya pikir kabar baik,” lanjutnya.
Namun yang didapat oleh penumpang itu, sang petugas menyarankan agar ia mencari di area pengambilan bagasi lain karena mungkin tasnya salah tempat. Lantas penumpang itu pun langsung syok ketika melihat kondisinya yang sudah berantakan tak karuan.
“Setelah sekitar 20 menit mencari, saya benar-benar tak percaya. Petugas itu datang sambil membawa potongan-potongan tas saya dengan semua barang saya di pelukannya. Tas saya seperti dicabik-cabik harimau. Sepatu saya robek, baju seperti terbakar dan robek, pakaian dalam hancur, kabel terkelupas, dan kontroler drone saya remuk berkeping-keping,” katanya.
Petugas bandara kemudian memintanya mengisi formulir laporan kerusakan yang mencantumkan semua barang yang rusak dan mengirimkannya dalam 48 jam. Setelah selesai, ia mencoba membawa tasnya pulang namun isinya terus berjatuhan.
“Petugas akhirnya memberi saya kantong sampah besar. Saya masukkan semua barang ke situ. Rasanya seperti Santa Claus yang sedih, berjalan keluar bandara dengan karung berisi barang rusak di pundak,” tulisnya.
Keesokan harinya, ia melengkapi seluruh dokumen dan mengajukan klaim ganti rugi senilai 1.500 poundsterling (Rp 32 juta), termasuk harga tas itu sendiri. Tapi hingga kini ia mengaku belum menerima kabar apa pun dari pihak maskapai.
“Tak ada kabar, tak ada permintaan maaf. Benar-benar mengejutkan bagaimana sebuah perusahaan bisa merusak barang pribadi seseorang dan tidak bertanggung jawab sama sekali,” ungkapnya kesal.
Ia mengaku sudah mengirim beberapa email tindak lanjut, namun tetap tidak mendapat respons. Lebih lanjut, belum ada informasi dari pihak maskapai sejak tulisan ini dibuat.
“Akhirnya saya mengancam akan menceritakan pengalaman ini secara online dan sekarang saya ingin membagikannya ke publik,” tambahnya.






