Bhoomi Chauhan awalnya frustrasi setelah gagal terbang, namun semua itu berubah menjadi rasa syukur. Pesawat Air India AI171, yang seharusnya membawanya dari Ahmedabad ke London Gatwick, jatuh dan meledak pada 12 Juni 2025.
Peristiwa itu terjadi tak lama setelah pesawat Boeing 787 Dreamliner lepas landas. Pesawat tersebut jatuh dan menewaskan seluruh 241 penumpang serta delapan warga di darat.
Bhoomi, mahasiswi jurusan administrasi bisnis, awalnya hanya terpaku pada penyesalan mendalam karena tidak tiba lebih awal di bandara. Kemudian, dia menyadari bahwa keterlambatan kecil itu menyelamatkan nyawanya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
“Saat itu saya hanya berpikir, kalau saja saya datang lebih cepat, saya pasti bisa naik pesawat,” kata Bhoomi dilansir BBC, Minggu (15/5).
Bhoomi sempat memohon kepada staf maskapai untuk tetap diizinkan naik. Dia menjelaskan bahwa dia hanya terlambat sedikit dari waktu boarding. Namun, aturan maskapai ketat, dengan menyatakan pintu pesawat sudah ditutup dan tidak ada pengecualian.
Ketika sedang membahas pengembalian uang tiket dengan agen perjalanan, dia menerima kabar mengejutkan bahwa pesawat yang seharusnya ditumpanginya jatuh hanya 30 info setelah mengudara, menghantam permukiman padat, dan memicu duka mendalam di dua benua.
Para ahli menyatakan kecelakaan itu kemungkinan besar disebabkan oleh masalah teknis mendadak yang terjadi saat fase kritis lepas landas. Dugaan sementara mencakup masalah dorongan mesin, gangguan pada sistem roda pendaratan, dan penutup sayap (flap) yang tidak berfungsi dengan benar.
“Ini benar-benar keajaiban bagi saya,” kata Boom.