Peran Mapala dalam Pendakian Ilegal Gunung Merapi, TNGM Akan Surati Kampus

Posted on

Ternyata ada peran Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) di balik pendakian ilegal gunung Merapi. Pihak taman nasional akan berkirim surat ke kampus-kampus.

Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) bakal menyurati kampus-kampus menyusul masih ditemukannya aktivitas pendakian ilegal di Gunung Merapi yang dilakukan oleh organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala).

Selain kasus 20 pendaki ilegal, ternyata ada satu kasus lain yang melibatkan mapala senior kampus UIN Raden Mas Said berinisial NSP.

Kepala Balai TNGM, M Wahyudi, bilang pemanggilan itu berawal dari informasi yang diterima pihak pengelola kawasan dari media sosial. Petugas kemudian melakukan penelusuran di akun yang bersangkutan dan akhirnya bisa menemukan identitasnya.

“Hari ini kami memanggil seseorang, (inisial) NSP ini alumni dari UIN Raden Mas Said Surakarta. Dia yang mengupload (pendakian di media sosial) dan kami melakukan pencarian,” kata Wahyudi saat ditemui wartawan di Kantor Balai TNGM, Pakem, Sleman, Senin (14/4/2025).

Dia melanjutkan, petugas kemudian bersurat ke kampus yang bersangkutan. Di situ baru diketahui jika NSP merupakan anggota mapala di kampus.

“Hari Jumat kita menyerahkan surat (ke kampus) dan ternyata dia anggota mapala. Dan malah sekarang dia tuh jadi mapala senior karena sudah lulus,” ujarnya.

Lebih lanjut, dari dua kasus pendakian ilegal di Merapi, terdapat anggota mapala kampus. Oleh sebab itu, pihak TNGM akan menyurati kampus-kampus di Indonesia.

Dia ingin mengingatkan bahwa pendakian ke gunung Merapi ditutup sejak bulan Mei 2018 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Tapi karena saat ini fenomenanya bahwa justru yang mendaki ini adalah mahasiswa-mahasiswa atau anak-anak dari mapala sehingga kami akan menyurati seluruh mapala se-Indonesia ini untuk memberitahukan terkait kegiatan pendakian di Merapi saat ini masih ditutup,” tegasnya.

“Kita minta pembina mapala maupun pihak kampus juga membantu kami untuk penyadaran kepada anggota Mapala ini untuk tidak melanggar norma-norma yang sudah ditetapkan,” pungkas dia.

——–

Artikel ini telah naik di

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *