Peran Penting Kebun Raya Bogor dalam Konservasi Biodiversitas

Posted on

Kebun Raya Bogor bukan sekadar tempat jalan-jalan. Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan bahwa ikon hijau di jantung Kota Bogor itu mempunyai peran lebih dari sekadar destinasi wisata.

“Kebun Raya Bogor itu tidak hanya tempat wisata, tetapi kita harus menjaga kebun raya dengan lima fungsi utamanya,” ujarnya dalam peringatan HUT ke-208 Kebun Raya Bogor, dilansir Antara, Senin (19/5/2025).

Handoko menjelaskan lima fungsi utama Kebun Raya Bogor antara lain sebagai pusat konservasi biodiversitas tumbuhan, pusat riset, penjaga lingkungan, pusat pendidikan, sekaligus tempat wisata ekologi.

Dia menekankan riset di bidang tumbuhan bukan hanya dalam rangka domestifikasi, namun juga melakukan utilisasi dari berbagai jenis tumbuhan yang hidup di Tanah Air.

“Karena biodiversitas kita kalau tidak dimanfaatkan, itu akan membuat kita juga kesulitan untuk mempertahankan biodiversitas itu sendiri. Tidak mungkin kita bilang ‘oh kita harus menyelamatkan biodiversitas, harus menjaga,’ tapi kita tidak menciptakan peluang untuk memanfaatkannya,” ujar Handoko.

Handoko yakin melalui riset yang tepat utilisasi dan konservasi dari biodiversitas Indonesia bisa berjalan dalam jangka panjang secara berkelanjutan.

Handoko mengatakan saat ini negara tidak hanya harus mendorong industrialisasi dan penciptaan teknologi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju, tetapi juga harus dapat memaksimalkan kekayaan alam yang hanya dimiliki oleh Indonesia, termasuk biodiversitas hayati.

“Kalau kita bicara ekonomi, dampak ekonomi yang luar biasa, itu pasti. Karena itu barang yang gak ada di tempat lain ya kan? Orang harus datang ke sini untuk melihat itu,” ujar Handoko.

“Tidak ada cara yang lain, bahwa kita harus masuk ke situ (utilisasi biodiversitas hayati Indonesia). Itu bukan berarti yang elektronik, yang fisikal gak penting, bukan. Justru kita harus pakai fisikal, pakai elektronik, pakai mekatronik kita untuk mengutilisasi itu,” kata Handoko.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *