Kamboja dan Thailand kembali memanas, membuat pemerintah di sana mengeluarkan imbauan untuk wisatawan tidak berada di wilayah dekat konflik itu.
Kedua negara itu saling klaim siapa yang memulai konflik terlebih dahulu. Dari situasi yang panas itulah, Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phonm Penh mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga Indonesia yang ada di sana.
Lewat akun media sosial Instagram mereka, KBRI Phnom Penh menyatakan terus mengikuti situasi secara berkala dari berbagai informasi untuk mengetahui situasi terkini dari konflik Thailand-Kamboja.
“Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phonm Penh terus mengikuti perkembangan yang terjadi di kawasan perbatasan Kamboja-Thailand setelah didapatkannya informasi terkini mengenai eskalasi konflik antara kedua negara dari sumber-sumber media setempat,” kata KBRI Phonm Penh yang dikutip infoTravel, Selasa (9/12/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
KBRI Phonm Penh juga mengatakan kepada WNI yang ada di Kamboja untuk tetap tenang dalam situasi ini. Terpenting untuk selalu tetap siaga dan ikuti perkembangan dan taat aturan terkait keselamatan.
Selain itu hindari perjalanan ke wilayah-wilayah yang terdampak konflik seperti Provinsi Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Benatay Meanchey. WNI bisa melakukan laporan diri agar lebih mudah berkomunikasi dengan pihak KBRI melalui portal Peduli WNI di www.peduliwni.kemlu.go.id.
Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Santo Darmosuamrto, mengatakan pihaknya akan terus berusaha secara aktif untuk selalu meng-update situasi dan melakukan komunikasi dengan warga Indonesia yang ada di Kamboja.
“KBRI Phonm Penh akan terus memantau perkembangan situasi dan semakin mengintensifkan komunikasi dengan komunitas WNI di berbagai provinsi di Kamboja. Bagi WNI yang membutuhkan bantuan dapat menghubungi via hotline perlindungan WNI (+85512813282) dan hotline konsuler (+85561844661) KBRI Phonm Penh,” katanya di Instagram.
