Nepal membuat terobosan di sektor pariwisata dengan menerapkan sistem pendaftaran digital bagi wisatawan asing mulai 1 Januari 2025. Kebijakan itu merespons meningkatnya jumlah wisatawan belakangan ini.
Sistem baru itu digadang-gadang mampu meningkatkan keselamatan wisatawan sekaligus menekan penyalahgunaan visa. Seluruh wisatawan diwajibkan mendaftarkan informasi akomodasi secara rinci melalui platform digital pemerintah.
Platform baru itu menggantikan sistem lama yang memungkinkan pelaporan data tidak lengkap. Pemerintah menilai langkah itu sebagai modernisasi sistem imigrasi yang selama ini kewalahan menangani lonjakan wisatawan.
“Sistem ini memungkinkan kami memiliki data seluruh wisatawan asing yang masuk ke Nepal,” ujar Direktur Departemen Imigrasi Nepal, Teekaram Dhaka dilansir South China Morning Post, Kamis (18/12/2025).
Dia menambahkan informasi tersebut penting untuk operasi pencarian dan penyelamatan tanpa melanggar privasi wisatawan.
Kebijakan itu melengkapi portal NepaliPort yang mengintegrasikan layanan visa, izin trekking, dan layanan perjalanan lainnya. Aplikasi pendampingnya menggunakan kode QR untuk mempercepat proses imigrasi di bandara, hotel, hingga perpanjangan visa.
Ya, wisata di Nepal memang bukan wisata biasa bagi para petulang. Nepal menjadi utama pendaki dunia karena memiliki delapan dari sepuluh gunung tertinggi, termasuk Everest dan Annapurna.
Medan ekstrem dan cuaca yang tak menentu membuat risiko keselamatan tetap tinggi. Data akomodasi akan membantu melacak lokasi terakhir wisatawan yang hilang.
Pariwisata menjadi penopang utama ekonomi Nepal, menyumbang 6,6 persen PDB dan menciptakan lebih dari satu juta lapangan kerja pada 2023. Tahun lalu, jumlah wisatawan mencapai 1,14 juta, naik 13 persen dan mendekati rekor 2019 sebelum pandemi.
Tahap awal penerapan sistem baru dimulai di hotel berbintang di Kathmandu, sebelum diperluas secara nasional pada Maret. Pemerintah berharap kebijakan ini juga menekan kejahatan yang melibatkan warga asing dan pelanggaran izin tinggal.
“Pada akhirnya, sistem ini akan memperbaiki citra Nepal di mata dunia,” kata Dhakal.
