Persiapan Hotel di Puncak Menyambut Turis Arab

Posted on

Musim haji ini membawa berkah bagi hotel Puncak, khususnya The Green Peak Artotel. Kedatangan turis Arab Saudi menjadi tantangan berbeda jika dibandingkan dengan wisatawan lokal. Persiapan khusus pun dilakukan.

Tidak sedikit turis Arab Saudi berlibur di Puncak saat jemaah muslim dari seluruh dunia memenuhi Tanah Suci. Mereka sekaligus mencari suasana yang berbeda dari kampung halaman. Nah, Puncak, Bogor adalah salah satu destinasi yang didatangi.

Lebaran haji atau Idul Adha jatuh pada Jumat (6/6). Pada Juni ini, rombongan turis Arab mulai terlihat. General Manager The Green Peak Artotel Widhi Anugraha (51) mencatat sekitar 25% okupansi datang dari turis Arab.

Perbedaan budaya menjadi salah satu yang harus diperhitungkan. Bahasa, makanan, dan cara komunikasi masuk dalam daftar hal-hal yang perlu disiapkan oleh Artotel.

“Bahasa bukan hambatan untuk kami, karena 60% staf kami mampu berbahasa Arab,” kata Widhi.

Berada di Jalan Jajang Sujai No. 27, Kopo, Kecamatan Cisarua, Puncak, Jawa Barat, hotel itu memiliki karyawan yang diisi mayoritas dari warga Bogor. Sehari-hari mereka sudah terbiasa menghadapi turis-turis Arab yang berkunjung di sana.

Widhi menjelaskan bahwa turis Arab memiliki kriteria khusus dalam memilih kamar, yaitu bersih dan luas. Tak cuma itu, hotel ini juga menyediakan makanan khas timur tengah agar turis nyaman.

“Kami memberikan pilihan breakfast spesial tanpa penambahan biaya. Di awal pemesanan kita kasih pilihan. Hotel juga menyediakan paket-paket menu ala carte spesial untuk makan siang dan malam, seperti nasi mandi, frita dan swarma,” kata dia.

Widhi memastikan bahwa semua menu makanan halal. Turis Arab bisa memesan menu makanan lokal, oriental, atau western tanpa perlu khawatir.

Di musim haji ini, kebanyakan yang datang adalah turis keluarga. Biasanya, setelah liburan keluarga barulah turis generasi muda muncul.

Tak seperti hotel-hotel Puncak lain yang berada di pinggir jalan, turis harus agak masuk sekitar 50 meter untuk menemukan The Green Peak Artotel. Lokasi itu menjadi pembeda yang justru dikejar oleh wisatawan Arab.

“Suasananya tenang karena tidak berada di pinggir jalan,” kata dia.

Berkaca banyaknya turis Arab Saudi yang datang pada musim haji ini, Widhi berharap agar pemerintah menggenjot promosi ke pariwisata Indonesia ke Arab Saudi dan Timur Tengah.

“Kan kita punya Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ada platform Smiling West Java, kenapa kita nggak buka pameran atau tabel top di sana dengan dilakukan mengundang praktisi hotel,” katanya.

Cara Business to Business (B2B) dirasa paling tepat untuk menjangkau turis luar negeri oleh Widhi. Mereka bisa mendapat kesempatan langsung untuk bekerja sama dengan agen dari sana.

“Ekspektasi tidak banyak, dengan segmen baru yang kita grab seperti ini harapannya bisa membantu pendapatan pajak daerah, kami minta bantuan dan support untuk kami dalam melakukan bisnis,” kata dia.

Gambar ilustrasi
Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *