Gunung Geulis di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini seperti menyimpan pesona dua mata pedang. Terletak di area hutan perbatasan Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, dan Tanjungsari, hutan di Gunung Geulis sangat layak untuk dicicipi para pendaki. Tentunya dengan panduan dari pendaki yang punya kompetensi.
Berada di ketinggian 1.282 meter di atas permukaan laut (mdpl), Gunung Geulis punya hutan yang sangat rimbun dengan vegetasi beragam. Seperti namanya, Gunung Geulis punya alam yang sangat cantik dan kaya biodiversitas bahkan menjadi sarana pendidikan ITB Kampus Jatinangor serta diharapkan menjadi hutan pendidikan universitas ini.
Gunung Geulis juga punya fungsi penting bagi keseimbangan alam dan lingkungan di wilayah Jatinangor. Kawasan ini adalah hutan lindung dengan peran utama sebagai penyangga kehidupan yang mengatur tata air. Peran hutan lindung ini bisa mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara kesuburan tanah. Keberadaan hutan Gunung Geulis sangat penting bagi kelangsungan kehidupan masyarakat setempat.
Keindahan Gunung Geulis telah lama diolah masyarakat lokal menjadi destinasi wisata. Awalnya pada tahun 2022, pemerintah Desa Jatiroke membangun Teras Gunung Geulis di kawasan lembahnya. Pembangunan flying fox, kolam renang, tempat wisata, dan spot Instagramabel ini melibatkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa).
Area tempat wisata di kaki gunung ini awalnya adalah lahan bekas galian yang ditinggalkan begitu saja. Teras Gunung Geulis menawarkan pemandangan kota yang sangat mempesona ketika disaksikan malam hari. Lampu-lampu kota bikin wilayah sekitar Gunung Geulis terlihat sangat mempesona dan jangan sampai dilewatkan.
Di tempat yang tidak jauh dari Teras Gunung Geulis berdiri kafe Teras Kopi Geulis. Tempat nongkrong dan ngobrol bareng teman atau keluarga ini menawarkan suasana tenang dan hangat dilengkapi dengan alunan musik. Kafe dengan konsep alam dan outdoor ini menyediakan cukup banyak meja dan kursi, serta saung untuk lesehan.
Di balik pesonanya yang serba hijau dan rimbun, Gunung Geulis menyimpan risiko terjadinya bencana tektonik. Wilayah ini memiliki sesar atau patahan dengan ukuran normal, yang ditemukan di daerah Tanjungkerta dengan nama Sesar Gunung Geulis. Patahan ini aktif bergerak, meski saat ini belum terjadi gempa dengan kekuatan cukup berbahaya.
Sesar Gunung Geulis terletak memanjang di sekitar puncak Gunung Geulis. Patahan Gunung Geulis ini adalah sesar normal dengan lokasi retakan terdapat pada satu blok dinding batuan. Gerakan batuan berlawanan dengan blok di bawahnya yang berada tepat di bawahnya. Pergerakan sesar Gunung Geulis disebabkan tegangan akibat kerak bumi yang makin panjang.
Dengan kondisi ini, warga sekitar Gunung Geulis dan wisatawan harus punya pengetahuan terkait mitigasi bencana. Warga wajib menjaga keseimbangan lingkungan dan tahu langkah yang diambil jika terjadi bencana. Mitigasi wajib diketahui untuk menekan jumlah korban dan kerugian.