Seorang pria mengalami luka bakar di Bandara Internasional Melbourne setelah power bank berbaterai litium di sakunya terbakar. Kaki dan jarinya terluka.
Dikutip dari BBC, Minggu (9/11/2025), pria tersebut, yang berusia sekitar 50-an tahun, berada di lounge bisnis Qantas pada Kamis (6/11/2025) pagi saat power bank miliknya meledak dan mengeluarkan api. Asap pun memenuhi area eksklusif itu. Sebanyak 150 penumpang dievakuasi.
Staf dengan cepat membantu pria itu masuk ke toilet sebagai langkah pertolongan pertama sembari menanti petugas medis datang untuk menangani lukanya. Dia kemudian dibawa ke rumah sakit dalam kondisi stabil dan diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan.
Seorang saksi mengatakan melihat cairan baterai berceceran di mana-mana. Seorang juru bicara Qantas menyatakan bahwa lounge tersebut ditutup selama dua jam setelah insiden tersebut. Staf bandara membersihkan area itu dan setelah dinilai aman, lounge tersebut dibuka lagi.
Produser film Australia, Leanne Tonkes, berada di lounge saat kejadian dan mengunggah foto power bank yang terbakar beberapa saat setelah insiden itu terjadi.
“Semoga pria yang terbakar itu baik-baik saja,” tulisnya di Instagram.
“Ikut mengapresiasi tindakan cepat pria yang gesit membantu dan staf yang membawa korban ke toilet, serta mengevakuasi semua orang dari lounge,” dia menambahkan.
Power bank memang menjadi polemik di penerbangan. Sejumlah maskapai memberikan aturan khusus buat perangkat itu, termasuk Qantas.
Saat ini, Qantas sedang meninjau kembali kebijakan terkait penumpang yang membawa baterai litium, termasuk power bank, dan segera memberikan pembaruan dalam waktu dekat.
Banyak maskapai menyarankan penumpang yang membawa power bank untuk menyimpannya dalam jangkauan, misalnya di kantong kursi atau tas di bawah kursi, dan tidak di bagasi kabin bagian atas.
Pada Juli, kebakaran terjadi di pesawat Virgin Australia pada rute Sydney-Hobart, yang juga dipicu oleh power bank di loker kabin atas. Maskapai tersebut kini sedang memperbarui kebijakannya, dan penumpang diminta untuk menjaga power bank tetap terlihat dan mudah dijangkau selama penerbangan.
Sebuah power bank juga diduga menjadi penyebab kebakaran yang menghancurkan sebuah pesawat penumpang di Korea Selatan pada Januari lalu.
Sejumlah maskapai internasional seperti Emirates, Cathay Pacific, China Airlines, Korean Air, dan Singapore Airlines telah melarang penggunaan dan pengisian daya power bank selama penerbangan. Selain itu, terdapat batasan jumlah dan kapasitas baterai yang dapat dibawa penumpang. Misalnya, beberapa maskapai hanya mengizinkan maksimal dua power bank dengan kapasitas antara 100Wh hingga 160Wh.
