Remaja Terjebak di Jeruji Drainase Saat Perang Air Songkran

Posted on

Perayaan Songkran yang menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk bagi seorang remaja di distrik Sattahip, Chon Buri. Kakinya tersangkut di jeruji drainase.

Seorang gadis berusia 14 tahun mengenakan pakaian tradisional sambil perang air pada tanggal 17 April. Tak sadar, ia menginjak jeruji besi di pinggir jalan dan kaki kananya tergelincir dan tersangkut.

Ia sudah berusaha keras untuk melepaskan diri, tapi tetap terjebak.

“Saya mencoba menarik kaki saya keluar, tetapi tersangkut. Saya mulai berteriak minta tolong,” katanya kemudian kepada tim penyelamat, seperti dikutip dari The Thaiger pada Sabtu (19/4).

Sekitar pukul 2 siang, penduduk setempat memberi tahu Yayasan Penyelamat Sawang Rojanathamsathan di Chon Buri, yang kemudian mendorong tanggapan darurat ke lokasi kejadian. Ketika tim penyelamat tiba, mereka menemukan kerumunan besar berkumpul di sekitar gadis itu, semuanya berusaha membantu.

Dia duduk di tanah di samping jeruji besi. Petugas penyelamat dengan cepat menilai situasi dan mulai memotong logam dengan hati-hati menggunakan peralatan khusus.

Operasi untuk membebaskan kakinya memakan waktu hampir 20 menit, karena tim berusaha menghindari cedera lebih lanjut. Penonton menyaksikan dengan cemas saat percikan api beterbangan dari alat pemotong, berharap gadis itu akan dilepaskan tanpa cedera serius.

Begitu kakinya berhasil dibebaskan dengan selamat, remaja putri itu segera dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut Queen Sirikit untuk pemeriksaan medis. Meskipun tampak terguncang, dia tampaknya hanya mengalami cedera ringan, lapor KhaoSod.

“Gadis itu sangat beruntung. Jika logamnya lebih tajam atau kakinya membengkak lebih cepat, ini bisa menjadi jauh lebih buruk,” kata seorang petugas penyelamat.

Insiden itu telah menimbulkan pertanyaan tentang infrastruktur keselamatan di acara-acara umum, terutama selama festival yang ramai seperti Songkran. Penduduk setempat mendesak petugas untuk memeriksa dan mengamankan jeruji besi jalan dan bahaya publik lainnya yang dapat membahayakan pengunjung, terutama anak-anak.

Meski cobaan berat yang dialami remaja tersebut membuat perayaannya tertunda, ia diharapkan pulih sepenuhnya dan pastinya mendapatkan kenangan Songkran yang tidak akan segera dilupakannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *