Saat Bunga Bangkai Mekar di Pemakaman dan Bikin Warga Cirebon Penasaran

Posted on

Kemunculan bunga bangkai dan mekarnya bunga berbau busuk itu di sebuah areal pemakaman membuat warga Cirebon penasaran.

Suasana tenang di area pemakaman Mbah Musa Mahar Sidiq Wanantara, Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, tiba-tiba berubah ramai sejak sepekan terakhir.

Bukan karena ada acara keagamaan atau ziarah massal, melainkan karena kemunculan bunga bangkai yang merupakan tanaman langka. Tanaman itu baru pertama kali tumbuh di wilayah tersebut.

Fenomena tak biasa ini sontak menghebohkan warga. Sejak kabar kemunculannya menyebar melalui grup WhatsApp dan obrolan warga, makam yang biasanya sepi kini berubah menjadi semacam ‘wisata dadakan’.

Dari pantauan di lokasi pada Kamis (13/11/2025) siang, puluhan warga tampak berkerumun di sekitar bunga berwarna cokelat kemerahan dengan kelopak lebar itu.

Warga Cirebon datang sambil membawa ponsel untuk berfoto, sementara para ibu menutup hidung namun tetap tersenyum penasaran mencium aroma khas bunga bangkai yang menyengat.

“Awalnya ada warga yang lagi bersihin makam, terus nemu bunga aneh ini. Enggak nyangka aja, ternyata bunga bangkai,” ujar Sulaeman, Ketua RT 11 Blok Wanantara, saat ditemui di lokasi.

Ia menambahkan, selama ini tak pernah ada bunga bangkai tumbuh di wilayahnya.

“Baru kali ini ada. Tingginya sekitar 50 senti, lebarnya 60 senti. Aromanya khas banget, walau enggak terlalu menyengat. Sekarang udah hampir seminggu sejak pertama kali muncul,” tuturnya.

Bagi warga Desa Kubang, kemunculan bunga bangkai di pemakaman menjadi peristiwa yang tak hanya langka, tetapi juga penuh rasa ingin tahu. Sebagian bahkan mengaitkannya dengan hal-hal mistis karena tumbuh di area makam yang dianggap keramat.

Namun bagi Ahmad Fatin, warga Desa Wanasaba Kidul, yang datang khusus setelah melihat kabar viral di grup WhatsApp, fenomena ini justru menjadi hiburan tersendiri.

“Biasanya cuma lihat di TV, sekarang bisa lihat langsung. Aromanya memang agak nyengat, tapi seru aja. Banyak warga kumpul, jadi kayak acara wisata kecil,” katanya sambil tertawa.

Bunga bangkai yang tumbuh di area pemakaman itu kini mulai tampak sedikit layu, namun masih berdiri tegak dengan tinggi sekitar setengah meter. Letaknya berada di sisi barat area makam, tepat di gang kecil menuju permukiman warga.

Dari puluhan makam di sekitarnya, salah satunya merupakan makam sesepuh desa, Mbah Musa Mahar Sidiq Wanantara merupakan tokoh yang disegani oleh warga setempat.

Meski baunya semerbak dan menusuk hidung, fenomena ini justru membawa kehangatan dan rasa kebersamaan di tengah warga. Mereka saling bertukar cerita, berswafoto, bahkan sebagian menganggapnya sebagai pertanda baik.

“Jarang-jarang kan ada yang kayak gini. Biasanya bunga bangkai cuma ada di kebun raya, sekarang malah tumbuh di kampung kita,” kata Sulaeman sambil tersenyum bangga.

———

Artikel ini telah naik di

Gambar ilustrasi