Sederet Fakta Gajah Afrika, Hewan Darat Terbesar di Dunia

Posted on

Gajah Afrika merupakan salah satu hewan yang terancam punah karena ulah manusia seperti perburuan liar dan hilangnya habitat gajah. Apa yang membedakan gajah Afrika dengan gajah-gajah lainnya ya?

infoTravel telah merangkum nih, Senin (22/9/2025) fakta menarik tentang gajah Afrika yang punya telinga lebar dibandingkan gajah lain ini.

Dikutip dari National Geographic Kids, Gajah Afrika memiliki nama illmiah Loxodonta dengan berat bisa mencapai 7 ton dengan tinggi mencapai 13 kaki (3,9 meter). Belalai gajah Afrika dewasa panjangnya bisa mencapai 2 meter lho.

Cukup mudah melihat perbedaan gajah Afrika dengan gajah lainnya secara kasat mata. Dikutip dari WWF, dilihat dari ukuran telinga, gajah Afrika lebih lebar dan mereka menggunakan belalai untuk berkomunikasi.

Ada dua spesies gajah Afrika yaitu gajah sabana dan gajah hutan. Gajah sabana lebih besar daripada gajah hutan, dan gadingnya melengkung ke luar. Selain lebih kecil, gajah hutan berwarna lebih gelap dan gadingnya lebih lurus serta mengarah ke bawah. Terdapat pula perbedaan ukuran dan bentuk tengkorak serta kerangka antara kedua spesies tersebut.

Gajah Afrika hidup di Afrika sub-Sahara, hutan hujan Afrika Tengah dan Barat, serta Gurun Sahel di Mali. Mereka adalah raksasa vegetarian yang lembut di sabana Afrika dan dapat ditemukan berkeliaran di 37 negara di benua Afrika.

Afrika juga merupakan rumah bagi Gajah Hutan yang telah beradaptasi secara unik untuk hidup di habitat hutan di Cekungan Kongo. Gajah-gajah ini telah berevolusi untuk bertahan hidup di habitatnya sendiri dan berukuran lebih kecil, sehingga lebih cocok untuk hidup di hutan hujan yang rimbun.

Sayangnya, gajah hutan Afrika-lah yang lebih berisiko terhadap ancaman pemburu liar daripada gajah hutan lainnya, dan jumlah mereka terus menurun secara stabil.

Gajah adalah hewan yang perkasa, dan mereka telah berevolusi untuk bertahan hidup dengan baik di kondisi panas dan gersang. Mereka adalah herbivora, artinya mereka memakan daun, akar, buah, dan rerumputan, tetapi tidak memakan daging hewan lain.

Gajah menghentakkan kaki dan menggali di dasar sungai kering atau tempat lain untuk menemukan air yang tersembunyi di bawah permukaan. Mereka sering membuat lubang yang sangat besar dengan menggali menggunakan kaki, belalai, dan gadingnya, hingga mencapai pasokan air yang cukup untuk mereka semua.

Ukurannya yang besar membuat mereka sulit dimakan oleh predator, seperti macan tutul, singa, atau jaguar. Pada malam hari, gajah dewasa membentuk lingkaran di sekitar anak gajah untuk melindungi mereka dari bahaya. Mereka juga memiliki kulit tebal, sehingga sulit digigit.

Saat gajah minum, ia menyedot sebanyak 2 galon (7,5 liter) air ke dalam belalainya sekaligus. Kemudian ia menggulung belalainya ke bawah, memasukkan ujung belalainya ke dalam mulutnya, dan meniup. Air keluar, langsung ke tenggorokan gajah.

Karena gajah Afrika hidup di tempat yang biasanya terik matahari, mereka menggunakan belalainya untuk membantu mereka tetap sejuk. Pertama, mereka menyemprotkan air dingin dari belalainya ke seluruh tubuh mereka. Kemudian, mereka sering kali menaburkan debu untuk menciptakan lapisan pelindung tanah pada kulit mereka. Gajah mengambil dan menyemprotkan debu dengan cara yang sama seperti mereka menyemprotkan air dengan belalainya.

Kekuatan belalai gajah tak main-main lho. Belalai gajah dikendalikan oleh banyak otot. Dua bagian seperti jari di ujung belalai memungkinkan gajah melakukan manuver halus seperti memetik buah beri dari tanah atau memetik sehelai daun dari pohon. Gajah juga dapat menggunakan belalainya untuk mencengkeram seluruh cabang pohon dan menariknya ke mulutnya, serta untuk mencabut rumpun rumput dan memasukkan tanaman hijau ke dalam mulutnya.

Ketika seekor gajah mencium sesuatu yang menarik, ia mengendus udara dengan belalainya terangkat seperti periskop kapal selam. Jika terancam, gajah juga akan menggunakan belalainya untuk mengeluarkan suara terompet yang keras sebagai peringatan.

Gajah adalah makhluk sosial. Mereka terkadang berpelukan dengan melilitkan belalainya sebagai tanda sapaan dan kasih sayang.

Gajah juga menggunakan belalainya untuk membantu mengangkat atau mendorong anak gajah melewati rintangan, menyelamatkan gajah lain yang terjebak di lumpur, atau dengan lembut mengangkat bayi gajah yang baru lahir untuk berdiri. Layaknya bayi manusia yang mengisap jempolnya, anak gajah juga sering mengisap belalainya untuk kenyamanan.

Gajah betina dewasa dan anak-anaknya berkelana dalam kawanan, sementara gajah jantan dewasa umumnya berkelana sendiri atau berkelompok.

1. Makhluk darat terbesar di dunia

2. Habitat

3. Kebiasaan dan daya tahan survival

4. Makhluk sosial dan penyayang

Gajah adalah hewan yang perkasa, dan mereka telah berevolusi untuk bertahan hidup dengan baik di kondisi panas dan gersang. Mereka adalah herbivora, artinya mereka memakan daun, akar, buah, dan rerumputan, tetapi tidak memakan daging hewan lain.

Gajah menghentakkan kaki dan menggali di dasar sungai kering atau tempat lain untuk menemukan air yang tersembunyi di bawah permukaan. Mereka sering membuat lubang yang sangat besar dengan menggali menggunakan kaki, belalai, dan gadingnya, hingga mencapai pasokan air yang cukup untuk mereka semua.

Ukurannya yang besar membuat mereka sulit dimakan oleh predator, seperti macan tutul, singa, atau jaguar. Pada malam hari, gajah dewasa membentuk lingkaran di sekitar anak gajah untuk melindungi mereka dari bahaya. Mereka juga memiliki kulit tebal, sehingga sulit digigit.

Saat gajah minum, ia menyedot sebanyak 2 galon (7,5 liter) air ke dalam belalainya sekaligus. Kemudian ia menggulung belalainya ke bawah, memasukkan ujung belalainya ke dalam mulutnya, dan meniup. Air keluar, langsung ke tenggorokan gajah.

Karena gajah Afrika hidup di tempat yang biasanya terik matahari, mereka menggunakan belalainya untuk membantu mereka tetap sejuk. Pertama, mereka menyemprotkan air dingin dari belalainya ke seluruh tubuh mereka. Kemudian, mereka sering kali menaburkan debu untuk menciptakan lapisan pelindung tanah pada kulit mereka. Gajah mengambil dan menyemprotkan debu dengan cara yang sama seperti mereka menyemprotkan air dengan belalainya.

Kekuatan belalai gajah tak main-main lho. Belalai gajah dikendalikan oleh banyak otot. Dua bagian seperti jari di ujung belalai memungkinkan gajah melakukan manuver halus seperti memetik buah beri dari tanah atau memetik sehelai daun dari pohon. Gajah juga dapat menggunakan belalainya untuk mencengkeram seluruh cabang pohon dan menariknya ke mulutnya, serta untuk mencabut rumpun rumput dan memasukkan tanaman hijau ke dalam mulutnya.

Ketika seekor gajah mencium sesuatu yang menarik, ia mengendus udara dengan belalainya terangkat seperti periskop kapal selam. Jika terancam, gajah juga akan menggunakan belalainya untuk mengeluarkan suara terompet yang keras sebagai peringatan.

Gajah adalah makhluk sosial. Mereka terkadang berpelukan dengan melilitkan belalainya sebagai tanda sapaan dan kasih sayang.

Gajah juga menggunakan belalainya untuk membantu mengangkat atau mendorong anak gajah melewati rintangan, menyelamatkan gajah lain yang terjebak di lumpur, atau dengan lembut mengangkat bayi gajah yang baru lahir untuk berdiri. Layaknya bayi manusia yang mengisap jempolnya, anak gajah juga sering mengisap belalainya untuk kenyamanan.

Gajah betina dewasa dan anak-anaknya berkelana dalam kawanan, sementara gajah jantan dewasa umumnya berkelana sendiri atau berkelompok.

3. Kebiasaan dan daya tahan survival

4. Makhluk sosial dan penyayang