Objek wisata bekas Pelabuhan Ampenan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi tempat yang menarik kunjungan turis lokal juga asing usai direvitalisasi.
Terbukti dari kunjungan wisatawan yang meningkat tajam sejak bekas Pelabuhan Ampenan itu diresmikan beberapa waktu lalu.
“Setelah direvitalisasi, peningkatan (wisatawan) jadi sangat signifikan,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Mataram, Cahya Samudra, dikutip infoBali, Selasa (22/4/2025).
Dispar Mataram telah melakukan uji petik terkait kunjungan turis ke eks Pelabuhan Ampenan. Hasil uji petik, objek wisata itu bisa kedatangan 1.000 kendaraan roda dua. Jika satu motor diisi dua penumpang, maka eks Pelabuhan Ampenan bisa kedatangan 2.000 turis. Jumlah itu belum ditambah dari wisatawan yang berkunjung memakai kendaraan roda empat dan sebagainya.
“Peningkatan wisatawan ini kian meningkat setelah penggunaan eks Pelabuhan (Ampenan) makin terpromosikan. Salah satunya dari berbagai event-event yang kerap diselenggarakan di eks Pelabuhan Ampenan ini, mulai dari kegiatan senam hingga kegiatan yang melibatkan pihak ketiga,” tutur Cahya.
Jumlah pengunjung, jelas Cahya, biasanya kian meningkat jelang sore hari atau ketika sebelum matahari terbenam. Guna menjaga kebersihan di eks Pelabuhan Ampenan, Dispar Mataram menurunkan sejumlah personel untuk membersihkan sampah sisa wisatawan maupun pedagang.
“Untuk perawatan pembersihan kami lakukan di jam-jam puncak (keramaian), seperti di jam 16.30-17.30 Wita, pada saat orang-orang sedang sunset-an,” terang Cahya.
Selain itu, Dispar Mataram juga menggunakan speaker untuk mengimbau wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Pengunjung dan pedagang juga harus ikut andil sehingga kebersihan tetap terjaga.
“Kalau satu pengunjung (menghasilkan) satu sampah, maka ada 2.000 sampah. Makanya kami juga gunakan media pengeras suara untuk mengingatkan (buang sampah di tempatnya),” beber Cahya.
Sebagai informasi, revitalisasi eks Pelabuhan Ampenan menghabiskan anggaran sekitar Rp 4,5 miliar. Kawasan ini dilengkapi beberapa fasilitas, yakni 32 kios kuliner, 17 gazebo, lahan parkir luas, amphitheater mini, anjungan, gerbang utama hingga plaza kuliner seluas 928 meter persegi.