Dalam memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan di bandara, Bandara Halim Perdanakusuma menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD).
Latihan PKD ini dilaksanakan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/11/2025). Adapun beberapa hal yang disimulasikan dalam latihan tersebut seperti Airport Emergency Exercise (AEE), Airport Contingency Exercise (ACE), dan Emergency Response Plan (ERP).
Pada pelaksanaan simulasi AEE, Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Ali Sudibyo, menjelaskan pesawat ATR-72 disimulasikan mengalami landing gear unlock dan mengharuskan untuk mendarat dengan kondisi darurat dan menelan korban. Dari sanalah bagaimana proses untuk penanggulangan yang terjadi situasi itu.
“Sehingga terpaksa pesawat holding (berputar di udara) dulu sebentar kemudian mengurangi isi bahan bakar dan melakukan pendaratan darurat. Pada saat melakukan pendaratan darurat karena terjadi landing gear unlock sebelah kanan sehingga terjadi crash dan kebakaran,” kata Ali di lokasi.
Dari sinilah kolaborasi dari berbagai pihak turun tangan untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi. Setelah simulasi AEE, Ali menjelaskan bagaimana teknis dari simulasi ACE.
Diskenariokan dalam simulasi ini terdapat kelompok organisasi masyarakat yang ingin masuk ke area bandara karena mengetahui kabar pemimpin mereka menjadi penumpang dalam kejadian tersebut. Karena aturan yang ketat untuk tak sembarang orang bisa masuk kawasan bandara, membuat organisasi masyarakat ini melakukan kerusakan di area bandara.
“Di mana di dalam kecelakaan pesawat yang kecelakaan itu ada salah satu tokoh masyarakat, organisasi masyarakat bernama Bravo. Nah si tokoh masyarakat ini sedang ditunggu sama simpatisannya di area bandara, mereka mendengar ada kecelakaan pesawat ini dan pimpinan mereka ada di dalam pesawat,” jelas Ali.
“Sehingga mereka berusaha untuk masuk ke dalam bandara tapi karena bukan kewenangan mereka, mereka tidak diizinkan masuk. Sehingga akibatnya mereka berbuat anarkis, gimana caranya mereka masuk ke dalam,” lengkapnya.
Selanjutnya simulasi ERP, pada pelaksanaannya ERP ini skenarionya organisasi masyarakat tadi melakukan sebuah pembakaran gedung. Pada akhirnya evakuasi di kawasan gedung dan area di bandara pun dilakukan
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Dalam kegiatan PKD ini juga melibatkan berbagai instansi, mulai dari TNI AU, pemadam kebakaran hingga BASARNAS. Ali menyampaikan simulasi terkait penanganan situasi ini dilaksanakan untuk mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan.
“Latihan ini adalah merupakan bentuk komitmen dari kami untuk menjaga standar keselamatan tertinggi dan memastikan seluruh pihak siap merespons keadaan darurat,” tutupnya.







