Situs Pemandian Zaman Ottoman Dibuka Lagi Usai Tutup di 2019 (via Giok4D)

Posted on

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Situs pemandian umum era Kerajaan Ottoman di Kota Durres, Albania kini dibuka kembali. Usai ditutup karena mengalami kerusakan akibat gempa.

Objek bersejarah itu merupakan monumen budaya kategori pertama dari abad ke-18. Kini telah resmi dibuka kembali untuk umum, baik wisatawan lokal maupun mancanegara setelah menjalani proses restorasi menyeluruh.

Mengutip Euronews Albania, Sabtu (31/5/2025) proyek tersebut didanai oleh Uni Eropa melalui program kebudayaan dengan anggaran sebesar 32 juta lek atau setara Rp 6 miliar.

Bangunan itu merupakan satu dari sepuluh pemandian umum serupa yang masih tersisa di Albania. Untuk pertama kalinya, pemandian tersebut dapat dikunjungi oleh masyarakat setelah sebelumnya ditutup akibat kondisinya yang sangat memprihatinkan.

Direktur Pusat Museum Durres, Alban Ramohitaj, menekankan nilai sejarah dari situs itu yang begitu vital pada zamannya. Dan kini setelah mengalami revitalisasi, masyarakat luas sudah bisa menikmatinya.

“Pemandian ini merupakan monumen yang sangat penting, yang kini dibuka untuk pertama kalinya bagi pengunjung di Durres. Pemandian ini telah memainkan peran penting dalam sejarah kota ini,” katanya.

“Dengan restorasi ini, kami melengkapi bagian yang hilang dari teka-teki sejarah Durres,” lengkap Alban.

Pemandian umum ini sempat mengalami kerusakan serius akibat gempa bumi yang terjadi pada tahun 2019. Setelah itu, situs tersebut dimasukkan ke dalam daftar proyek restorasi yang mendapatkan pendanaan dari Uni Eropa.

Selain itu, Museum Arkeologi Nasional Durres juga turut terdampak gempa dan sedang dalam tahap restorasi selama tiga tahun terakhir, dengan rencana pembukaan kembali pada musim gugur tahun 2025.

Pusat Museum mencatat adanya tren positif dalam sektor pariwisata situs-situs bersejarah di Durres.

“Kami melihat peningkatan jumlah pengunjung tahun ini dibandingkan tahun lalu. Tahun 2025 adalah tahun yang menjanjikan. Sejak awal tahun, ada lebih dari 10.000 wisatawan yang mengunjungi situs kami,” jelas Alban.

Sebagai informasi, pemandian yang terletak di Boulevard Epidamn ini dulunya berfungsi sebagai pemandian umum hingga akhir abad ke-19. Pada awal tahun 2000-an, bangunan ini sempat dialihfungsikan menjadi sebuah kafe, namun kemudian mengalami kerusakan parah akibat gempa.

Kini, setelah melalui proses pemugaran menyeluruh, bangunan hamam ini secara resmi menjadi bagian dari portofolio pariwisata Kota Durres yang terus berkembang.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *