Taman Okubo: Fenomena Wisata Seks Jalanan di Tengah Tokyo

Posted on

Di siang hari, Taman Okubo tampak seperti taman biasa di tengah hiruk pikuk Tokyo-tenang, ramah keluarga, dan menjadi tempat berolahraga warga sekitar. Namun begitu malam menjelang, wajah taman ini berubah drastis.

Tersembunyi di balik pepohonan dan jalan setapak, taman itu menjadi magnet bagi wisatawan yang penasaran usai viral sebagai pusat wisata seks jalanan. Fenomena ini menarik perhatian turis dari Korea Selatan, China, hingga Eropa.

Taman kecil itu letaknya tidak terlalu jauh dari Stasiun Shin-Okubo dan distrik hiburan Kabukicho. Saat ditelusuri melalui platform Google Earth, terdapat beberapa potret taman tersebut digunakan berbagai kegiatan, mulai dari olahraga hingga bazar makanan. Tak ada yang menarik dan seperti taman-taman yang memiliki lapangan pada umumnya.

Dikutip dari gltjp, Taman Okubo direnovasi pada 2010 sebagai bagian dari “Kabukicho Renaissance”. Taman itu direnovasi dengan inisiatif yang bertujuan untuk meregenerasi area tersebut menjadi kota yang aman dan menyenangkan bagi semua orang.

Taman itu berfungsi sebagai pusat kegiatan olahraga dan budaya. Sepanjang tahun, berbagai acara diadakan, seperti festival daging dan festival makanan pedas, yang bertujuan untuk menciptakan dan menyebarluaskan budaya baru dari Kabukicho, meramaikan kota, dan merevitalisasi daerah setempat.

Taman seluas 3.300 meter persegi ini terawat dengan baik dan dibagi menjadi area penggunaan umum dan area olahraga. Meskipun tidak ada peralatan bermain, area olahraganya meliputi lapangan basket dan lapangan futsal, yang dapat digunakan secara gratis.

Pada tahun 2022, lapangan olahraga mengalami renovasi, menghasilkan lapangan seni dengan desain geometris.

Namun semua itu akan berubah ketika malam tiba. Taman yang berada di tengah-tengah jalanan dan bangunan-bangunan itu, di sepanjang jalannya akan berdiri perempuan-perempuan untuk menjajakan dirinya.

Situasi itulah yang menjadi sorotan dan sempat viral beberapa waktu belakang. Penikmat kawasan ini bukan hanya dari lokal saja, melainkan turis-turis mancanegara yang penasaran sehabis viral di media sosial.

Mengutip The Japan Times, Selasa (22/4/2025) sebagian besar turis laki-laki yang berkunjung ke Taman Okubo berasal dari Korea Selatan, China hingga Taiwan. Selain itu, juga turis-turis dari Amerika Utara dan juga Eropa.

Di pinggiran taman itulah para pekerja seks mulai menjajakan pada turis-turis yang datang karena penasaran setelah munculnya konten di TikTok dan Bilibili.

Kepada AFP, pekerja seks komersial (PSK) itu disebut menyasar turis asing. Dan, benar adanya. Bukan tanpa sebab, karena turis-turis asing itu tidak menawar harga.

“Orang asing cenderung tidak menawar harga dan biasanya akan memberi lebih banyak (tip),” kata salah satu pekerja seks di sana, Ria.

Untuk rata-rata harga para pekerja di sana, Ria mengatakan berkisar di angka 15.000 hingga 30.000 yen atau kurang lebih Rp 2 juta hingga Rp 4 juta. Ria dkk bekerja mandiri tanpa majikan.

PSK lain, Azu, menambahkan jika dalam situasi beruntung, ia bisa mendapatkan harga yang lebih tinggi untuk sekali melayani pelanggan.

“Dalam skenario terbaik, saya dapat mengenakan biaya kepada klien sebesar 20.000 yen per jam untuk kondom. Terkadang malah sedikit lebih mahal,” kata.